Anak rantau selalu punya sejuta cara menghadapi hidup. Tapi jangan lupakan dua hal, berdo'a dan berusaha. Meski jauh dari kampung halaman, kami harus bisa tersenyum. Kami berkumpul dan bersatu dari berbagai status. Dari yang mahasiswa, santri, pekerja, sampai yang sudah berkeluarga sekalipun kami bergabung untuk berbagi suka-duka di rantau.
Begitu juga saat meugang (budaya aceh) tiba, kami yang masih di rantau, berkumpul untuk menyambut momen bersama. Berbagai persoalan tentang kami yang tetap di rantau terungkap. Sebagian dari kami tidak bisa mudil karena kuliah, kerja, sampai-sampai yang tidak punya biaya untuk pulang.
Foto teman kami yang kebagian tugas masak kuwah beulangoeng saat meugang :
Kami tetap semangat dan tersenyum. Bercerita dan berbagi tentang kehidupan yang pedih, dibalut dengan deskripsi yang jenaka. Kami melakukannya untuk menutupi luka. Tidak ada kata mengeluh dalam perjuangan hidup. Tetap berdo'a dan berusaha.
Foto kami berkumpul dan makan bersama saat meugang :
Itulah sebuah cerita dari kami anak rantau. Semoga bisa bermanfaat bagi steemian dalam memaknai hidup. Maaf jika masih banyak kekurangan, jangan lupa follow akun saya : @alfi.yusuf.
Peace,
Salamkomunitassteemitindonesia.