Hai Steemian
Awan terbentuk dari kumpulan uap air yang berkumpul diangkasa dalam jumlah besar. Awan tidak memiliki bentuk yang tetap. Hanya wujudnya saja dalam bentuk uap, dan dapat berubah kembali menjadi air melalui proses kodensasi.
Awan yang mengalami proses kodensasi sering dikenal dengan hujan. Proses kodensasi ini bisa terjadi akibat penumpukan awan yang sudah sangat berat, namun bisa juga terjadi akibat pelepasan kalor di atmosfir sehingga bumi terasa agak gerah sesaat sebelum turun hujan.
Adapun bentuk awan dipengaruhi oleh kondisi atmosfer, tiupan angin, dan sedikit banyaknya jumlah awan serta grafitasi dan kondisi bentuk permukaan bumi. Awan bisa berbentuk acak, benda-benda tertentu, bahkan tulisan-tulisan bermakna.
Bagi pelaut, bentuk-bentuk awan bisa menjadi kode tertentu yang dapat digunakan untuk memprediksi musim, posisi dan jenis ikan, hingga kondisi alam laut.
Namun bagi sebagian masyarakat dipercaya bahwa fenomena awan ini menjadi suatu pertanda yang ditunjukkan sang maha pencipta.
Seperti bentuk awan yang ditampilkan di atas, dipercaya memiliki hubungan dan dukungan pencipta untuk salah satu capres pada pemilu mendatang. Terlepas dari kepeecayaan itu semua, kita harus meyakini bahwa tidak ada yang sia-sia diciptakan Tuhan di muka bumi ini.