Penyakit blas merupakan kendala utama dalam usaha peningkatan produksi padi gogo dan sekarang ini sudah menjadi momok bagi petani padi sawah. Hal ini menjadi sangat penting artinya terutama dengan adanya perluasan areal usaha padi gogo maupun bibit unggul yang rentan terhadap serangan penyakit blas. Menurut informasi yang ada bahwa serangan hama penyakit blas sudah menyerang di daerah Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Penyakit blas juga menginfeksi varietas-varietas unggul baru menjelang panen bahkan sampai puso dan hal ini berpotensi secara nyata akan menurunkan produksi padi secara Nasional.
Karakteristik sebaran dengan siklus hidup yang pendek sekitar 6 hari, dan potensi munculnya ras-ras baru yang lebih virulen yang menyebabkan upaya pengendalian tetap diperlukan. Pengendalian yang paling umum dilakukan adalah penggunaan varietas tahan penyakit dan menggunakan fungisida. Varietas-varietas tersebut telah banyak membuktikan bahwa hasilnya dapat maksimal. Namun demikian varietas tersebut hanya bertahan untuk beberapa kali musim tanam saja, keadaan ini terjadi karena adanya adaptasi, mutasi dan penyakit blas membantuk ras-ras baru yang lebih virulen sehingga varietas yang semula tahan dan menjadi rentan.
