Malam yang dingin, sore ini kota Banda Aceh Baru saja diguyur hujan, setelah sekian lama tanah ini kering berdebu karena musim kemarau yang panjang,
Suasana yg dingin tetap saja tidak betah dirumah, harusnya suasana yg dingin begini, tidur dibawah selimut yg tebal, sampai pagi datang.
Tetapi bayangan tentang kopi selalu menghantui, seperti seorang yg sedang merindu.
Susana jalanan yg sepi, aku terus menelusuri dan melewati warung-warung kopi, tetapi tetap saja semua warung kopi penuh dan tak pernah sepi, aku pun masuk dan menjadi bagian dari orang yg sedang sibuk dengan berbagai aktivitas di warung kopi itu.
Seperti biasa aku selalu pesan kopi pancong, aku minum ekpresso, dan selalu saja setengah gelas ini akan bertahan setengah malam, bahkan saat pagi akan datang aku masih bersama kopi. Ini benar-benar mabuk kopi.
Cold night, this afternoon the city of Banda Aceh New just washed away by rain, after all this time the land is dry dusty because of the long dry season,
Cold atmosphere still does not feel at home, it should be cold atmosphere like this, sleep under a thick blanket, until morning comes.
But the image of coffee always haunts, like a man who is longing.
Susana lonely street, I continue to browse and past the coffee shops, but still all the coffee shops are full and never empty, I went in and became part of people who are busy with various activities in the coffee shop.
As always I always order coffee pancong, I drink ekpresso, and always half a glass will last half the night, even when the morning will come I'm still with coffee. This is really drunk coffee.