
Aneuk Yatim song is made by RAFLI Kande, lyrics this song tells of a child who lost his father during the conflict in Aceh, This song is very popular among aceh people after the tsunami disaster hit Aceh on December 24, 2004, although the song Aneuk Yatim is not actually a song which tells about the devastating Tsunami Disaster, but the Aneuk Yatim song is booming when the people of Aceh are still dissolved with sadness due to the Tsunami and prolonged political conflict, it could be because the lyrics of the song is sad and very touching heart if we understand the meaning.
In this song is told a child who kept crying lamenting his fate, he always asked the mother, where the father now, he really longed to see his father's face. If the father is still alive, where is his address, he is eager to visit him, If it is dead where his grave is, he will come to pray for his father.
The song also tells how a mother's life when there is no longer a father, the mother works tirelessly, to get rewarded, to support her son, while teaching his son to remain patient and never despair, for this is the will of Almighty God, we can not do anything, but just pray, so that no future catastrophe, Aceh must be safe, & no more bloodshed.
The last verse of this song also reminds us to deepen the science of religion.
>Lagu Aneuk Yatim ini di buat oleh RAFLI Kande, Syair lagu ini menceritakan kisah seorang anak yang kehilangan ayah saat terjadi konflik di Aceh. Lagu ini sangat populer di kalangan masyarakat aceh setelah bencana Tsunami menghantam aceh pada 24 Desember 2004, meskipun lagu Aneuk Yatim sebenarnya bukan lagu yang menceritakan tentang Bencana dahsyat Tsunami tersebut, namun lagu Aneuk Yatim booming saat masyarakat Aceh masih larut dengan kesedihan akibat Tsunami dan konflik politik yang berkepanjangan, bisa jadi karena lirik lagu yang sedih dan sangat menyentuh hati jika kita mengerti maksudnya.
>Dalam lagu ini diceritakan seorang anak yang terus menangis meratapi nasibnya, dia selalu bertanya pada ibu, dimana ayah sekarang, dia sangat rindu sekali ingin melihat wajah ayahnya. Kalau ayah masih hidup, dimanakah alamatnya, dia ingin sekali mendatanginya, Jika memang sudah meninggal dimanakah pusaranya, dia akan datang untuk mendoakan ayahnya.
>Lagu ini juga menceritakan bagaimana kehidupan seorang ibu ketika tidak ada lagi seorang ayah, sang ibu bekerja tanpa lelah, untuk mendapatkan upah, untuk menghidupi anaknya, sambil mengajarkan anaknya untuk tetap bersabar dan tidak pernah putus asa, karena ini adalah kehendak dari Allah Yang Maha Kuasa, kita tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi hanya berdoa, agar tidak ada lagi bencana di masa yang akan datang, Aceh harus aman, dan tidak ada lagi pertumpahan darah.
Bait terakhir dari lagu ini juga mengingatkan kita untuk memperdalam ilmu agama.
Lirik :
Jinoe loen kisah saboh riwayat
Kisah barothat…barothat di Aceh Raya
Lam karu Aceh..Aceh Timu ngon Barat ngon Barat
Di saboh tempat…tempat meuno calitra
Nasidro aneuk jimo siat-at
Lam jeut jeut saat saat dua ngoen poma
Ditanyoeng bak ma bak ma ayah jinoe pat..jinoe pat
Di lon rindu that…rindu that keuneuk eue rupa
Nyo mantoeng hudep meupat alamat
Ulon jak seutoet.. jak seutoet oh watee raya
Nyo ka meuninggai.. meuninggai Meupat keuh jeurat ..eeu jeurat
Uloen jak siat …jak siat lon baca do'a
Hudep di poma oeh tanle Ayah
Loen jak tueng upah tueng upah Loen bi bu gata
Ka nasib tanyoe geutanyoe Kehendak bak Allah..bak Allah
Adak pih susah… susah tetap loen saba
Seu'ot lee poma…aneuk meutuah
Kheundak bak Allah..bak Allah geutanyo saba
Bek putoeh asa... hai asa cobaan Allah..Ya Allah
Saba ngoen tabah ..ngoen tabah dudoe bahgia..
Talake do`a... ka nibak Allah
Ube musibah..musibah bek lee troh teuka
Aceh beu aman..beu aman bek lee roe darah..roe darah
Seuramo mekkah..mekkah beukong agama
Seuramo mekkah..mekkah beukong agama.
► Listen on DSound
► Listen from source (IPFS)