Assalamualaikum Steemian semua..
Judul yang meresahkan tentunya, melihat kondisi Kawasan Ekosistem Lauser (KEL) jika kebijakan pengelolaannya yang diambil pemerintah keliru sehingga akan membuat kawasan ini terancam tergadai.
Lauser merupakan paru-paru dunia, Dengan luas sekitar 2,6 juta ha, yang sebagian besar atau sekitar 2.255.577 ha masuk dalam wilayah provinsi Aceh atau hampir 40-45% dari luas daratan Aceh, maka sangat dibutuhkan manajemen pengelolaan yang khusus.
Photo by : Merelrozemarijn
Hal ini sangat rinci dijelaskan dalam tulisan Azanuddin Kurnia, SP, MP., selaku Ketua Yayasan Ekosistem Leuser dan Pemberdayaan Ekonomi Daerah (YELPED) Aceh, dari pemaparan permasalahan yang ada sampai tahap-tahap apa yang harus dilakukan untuk mengelola KEL.
Beliau yang juga Ketua Ikatan Keluarga Alumni Sosial Ekonomi Pertanian (IKA SEP) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh. Juga menyampaikan perlunya keselarasan berbagai aturan hukum yang memanyungi KEL sehingga tidak tumpang tindih. Semua tulisan beliau bisa dibaca di
[http://aceh.tribunnews.com/2018/03/15/leuser-yang-tergadaikan]
Ini harus menjadi kewaspadan kita bersama, mengingat efek dari yang akan ditimbulkan oleh kerusakan KEK Lauser khusunya juha kerusakan hutan pada umumnya sangat besar, dan kita masyarakat yang paling depan menerima efek tersebut.
Leuser tidak membutuhkan manusia, tetapi manusialah sangat membutuhkan Leuser.
Demikian sedikit kegelisahan terhadap kondisi KEL sekarang, semoga menggugah kita untuk menjaga terus lingkungan kita.
Salam
@arulkomand4n