KENDURI TAHLILAN
In a discussion about the traditions of Muslims in the archipelago, there were people from radical groups who expressed objections to the tradition of pilgrimage. Their reasons, not infrequently the people who held the festivity were actually people who could not afford it. This means burdening their families.
Our answer; in giving charity is not required for someone to get rich first. Even if in giving alms someone imposes himself, even then can be rewarded and praised in the view of religion. Allah says in the Qur'an:
وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ
And they prioritize (the Muhajirites), for themselves, even if they need (what they give it). (Surat al-Hashr: 9).
In the above verse, Allah praised the Ansar for giving priority to and prioritizing the Muhajirites, in terms of food, even though they themselves needed the food provided. In the saheeh hadith narrated about the verse sabab nuzul:
عن أبي هريرة, رضي الله عنه, قال أتى رجل رسول الله ﷺ فقال يا رسول الله أصابني الجهد فأرسل إلى نسائه فلم يجد عندهن شيئا, فقال رسول الله ﷺ ألا رجل يضيف هذه الليلة يرحمه الله فقام رجل من الأنصار فقال أنا يا رسول الله فذهب إلى أهله فقال: لامرأته ضيف رسول الله ﷺ: لا تدخريه شيئا قالت والله ما عندي إلا قوت الصبية قال فإذا أراد الصبية العشا فنوميهم وتعالي فأطفئي السراج ونطوي بطوننا الليلة ففعلت ثم غدا الرجل على رسول الله ﷺ فقال لقد عجب الله عز وجل, أو ضحك - من فلان وفلانة فأنزل الله عز وجل {ويؤثرون على أنفسهم ولو كان بهم خصاصة}.
Abu Hurairah's friend said, "A man came to the Messenger of Allah ﷺ, then said," O Messenger of Allah, I face hardship. "Then he told someone to ask his wives. Apparently they found nothing. The Prophet: said: "Remember, who is the man who feeds this guest tonight, then Allah will love him." Then an Ansar man stood up and said, "I, O Messenger of Allah." The man went to his house and said to his wife, "There is a guest of the Messenger of Allah ﷺ, do not keep something for him." His wife said, "By Allah, I have nothing, except for the food of our children." He said, "Later when the children want dinner, you sleep them, you come here, you turn off the lights, and tonight we don't eat dinner. "Then his wife did what her husband ordered. In the morning, the man came to the Prophet ﷺ. He said, "Really, Allah is truly astonished by the behavior of the husband and wife." And Allah Almighty revealed the verse, "And they give priority to (the Muhajirin people), for themselves, even if they need (what they give it ) (Surat al-Hashr: 9). (Saheeh hadiths from al-Bukhari and Muslim).
Notice in the hadith above, Allah and His Messenger praised the Ansar for putting the Muhajirin ahead of their families and children. In the hadith, the husband and wife of the Ansar put their children to sleep, so that their food would be given to guests who were in distress because they did not eat. So with that behavior, they were praised in the Qur'an.
Dalam sebuah diskusi tentang tradisi umat Islam di Nusantara, ada orang-orang dari kelompok radikal yang menyampaikan keberatan dengan tradisi kenduri tahlilan.Alasan mereka, tidak jarang orang yang mengadakan kenduri itu justru orang yang tidak mampu.Hal ini berarti memberatkan kepada keluarga mereka.
Jawaban kami;dalam bersedekah tidak diharuskan seseorang itu menjadi kaya terlebih dahulu.Bahkan seandainya dalam bersedekah seseorang itu memaksakan diri, itupun dapat pahala dan dipuji dalam pandangan agama.Allah berfirman dalam al-Qur’an:
وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ
Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu).(QS al-Hasyr : 9).
Dalam ayat di atas, Allah memuji kaum Anshar karena mengutamakan dan mendahulukan orang-orang Muhajirin, dalam hal makanan, meskipun mereka sendiri memerlukan makanan yang diberikan itu.Dalam hadits shahih diriwayatkan tentang sabab nuzul ayat tersebut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ أَتَى رَجُلٌ رَسُولَ اللهِ ﷺ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللهِ أَصَابَنِي الْجَهْدُ فَأَرْسَلَ إِلَى نِسَائِهِ فَلَمْ يَجِدْ عِنْدَهُنَّ شَيْئًا ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ أَلاَ رَجُلٌ يُضَيِّفُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ يَرْحَمُهُ اللَّهُ فَقَامَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَقَالَ أَنَا يَا رَسُولَ اللهِ فَذَهَبَ إِلَىأَهْلِهِ فَقَالَ : لامْرَأَتِهِ ضَيْفُ رَسُولِ اللهِ ﷺ: لاَ تَدَّخِرِيهِ شَيْئًا قَالَتْ وَاللَّهِ مَا عِنْدِي إِلاَّ قُوتُ الصِّبْيَةِ قَالَ فَإِذَا أَرَادَ الصِّبْيَةُ الْعَشَاَ فَنَوِّمِيهِمْ وَتَعَالَيْ فَأَطْفِئِي السِّرَاجَ وَنَطْوِي بُطُونَنَا اللَّيْلَةَ فَفَعَلَتْ ثُمَّ غَدَا الرَّجُلُ عَلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ فَقَالَ لَقَدْ عَجِبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ، أَوْ ضَحِكَ - مِنْ فُلاَنٍ وَفُلاَنَةَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ {وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ}.
Sahabat Abu Hurairah berkata, “Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah ﷺ, lalu berkata, “Ya Rasulullah, aku menghadapi kesusahan.” Lalu beliau menyuruh seseorang untuk menanyakan kepada istri-istri beliau.Ternyata tidak menjumpai apa-apa pada mereka.Nabi ﷺ bersabda: “Ingatlah, siapa laki-laki yang memberi makan tamu ini pada malam ini, maka Allah akan mengasihinya.” Lalu seorang laki-laki Anshar berdiri dan berkata, “Aku, ya Rasulullah.” Laki-laki itu pergi ke rumahnyadan berkata kepada istrinya, “Ada tamu Rasulullah ﷺ, jangan menyimpan sesuatu untuknya.” Istrinya berkata, “Demi Allah, saya tidak punya apa-apa, kecuali untuk makanan anak-anak kita.” Ia berkata, “Nanti kalau anak-anak maumakan malam, kamu tidurkan mereka, kamu kemari, kamu matikan lampu, dan malam ini kita tidak makan malam.” Lalu istrinya, melakukan apa yang menjadi pesan suaminya itu.Pagi harinya, laki-laki itu mendatangi Rasulullah ﷺ.Beliau bersabda, “Sungguh, Allah benar-benar heran dengan prilaku suami-istri itu.” Dan Allah Swt menurunkan ayat, “Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu).(QS al-Hasyr : 9).(Hadits shahih riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Perhatikan dalam hadits di atas, Allah dan Rasul-Nya memuji kaum Anshar karena mendahulukan kaum Muhajirin daripada keluarga dan anak-anak mereka.Dalam hadits tersebut, suami-istri dari kaum Anshar itu menidurkan anak-anak mereka, agar supaya makanan mereka diberikan kepada tamu yang sedang kesusahan karena tidak makan.Sehingga dengan perilakunya itu, mereka dipuji dalam al-Qur’an.
