Sahabat semuanya,
Diantara teman-teman semuanya, mungkin punya cerita masing-masing terhadap masa lalunya, terlepas indah tidaknya masa lalu, yang pasti kita punya kenangan yang memungkinkan untuk dikenang kembali, dan diceritakan kembali, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Namun banyak orang yang begitu sulit untuk melepaskan lalunya. Kenangan kenangan tersebut kerap menghampiri dan selalu menganggu alur hidupnya. ini kayaknya masuk dalam katagori bahaya.. karena masanya tak pernah berganti dan selalu sibuk dengan masa lalunya.
Sahabat semunya. pernahkah terpikirkan oleh kita. bahwa yang namanya kehidupan mustahil jalnnya lurus terus, sekali kali pasti ada belokannya, kemudian ada jalan rusaknya, kemudian dapat jalan lurus lagi, begitu retorika kehidupan yang sebenarnya.
Berbicara masa lalu, kebanyakan dari kita hanya termotivasi masa lalu yang penuh luka, pasti teringatnya pada masa pacaran dulu. Pembahasannya hanya berkisar cinta ditolak, cinta tak anggap, cinta dikhianati dan sebagainya. jawaban dan anggapan tersebut tak ada salahnya, cuma secara kebetulan saat ini hanya ingin memotivasi diri dalam menulis tulisan ini, tentang masa lalu yang kelam, penuh dengan dosa, noda, hari-hari terlewati penuh dengan kemaksiatankepada Allah. dan ingin merajut sebuah tulisan dengan motivasi hijrah kepada masa sekarang dengan penuh cinta kasih ilahi.
Kita mengibaratkan kehidupan kita tak ubahnya sebagai buku, terserah mau buku tulis atau bacaan, yang penuh dengan tulisan pada lembarannya. Tetapi alangkah baiknya bila buku tersebut berupa buku tulis, yang berisikan catatan-catatan harian kita yang tersimpan di dalamnya. Maka hari ini kita coba membuka halaman perhalamannya, dan kita baca dengan seksama, ada rupanya dengan masa laluku.
Barangkali masa lalu kita, seram, tak pernah bahagia, selalu dalam kesedihan, hari mari mariii...kita analisakan kembali sembari untuk memperbakinya. saya itu sebuah keputusan yang tepat.
Masa itu memang suram, kelam, kelau. Namun, yang kita buat penegasan, bahwa selalu ada harapan untuk bangkit, selalu ada celah untuk merubahnya dan menghapus kisah yang buram tersebut kepada kisah yang penuh harapan. setidaknya, dengan bercermin pada pengalaman buruk masa menjadi batu loncatan untuk bangkit dan
membuktikan bahwa kita bisa bangkit dan menebus semuanya. Perlunya dorongan yang kuat untuk merubah. tanpa itu mustahil terlaksana dengan semestinya.
Setiap hembusan udara yang keluar dari hidung kita, merupakan kesempatan untuk memperbaiki diri, dari segala kesalahan dan kekhilafan masa lalu. marilah kita belajar dari alam, lihat setiap kali gelap kemudian berganti menjadi terang benderang. Kemudian ditengah teriknya matahari tiba-tiba turun hujab lebat, dan hujanpun tak selamanya turun, dan hujanpun reda. bila itu memang terjadi pastinya motivasi hijrah yang kita gadangkan telah terlaksana.
Usaha untuk memperbaiki diri merupakan sebuah upaya kita untuk berubah. Tak perlu malu untuk berubah, tak perlu minder dengan kesalahan masa lalu. justru adanya masa lalu yang penuh kemaksiatan, penuh kesalahan menjadi tumpuan untuk meraih yang lebih baik saat ini. dan yang perlu kita ketahui bahwa semua orang pernah bersalah, tak seorangpun atas nama manusia yang tak pernah bersalah. Namun sebagai gambaran bahwa manusia melakukan kesalahan yang sama secara berulang-ulang. Tak mungkin manusia terperosok kepada lobang yang sama. sebagaimana sebuah pembelajaran bagi kita, bahwa yang selalu terperosok ke dalam lobang yang hanyalah keledai. Mari sahabat sekalian, kita ringankan kaki kita, kita lapangkan hati, sembari menancapkan keinginan yang kuat di hati yang paling mendalam sembari mengharapkan pengampunan dari Allah atas segala salah dan dausa yang pernah kita. yakinlah olehmu bahwa Allah itu maha mengampuni, cuma kita saja yang malas untuk meminta.