Diantara kami bertiga yang sedang ngopi selepas terawih di white elepant lampriek. Hanya mereka berdua yang tidak suka ikut komunitas steemit. Sedangkan aku hanya menyimak saja tidak mau berkonflik karena gak penting.
Among the three of us who were drinking coffee in white elepant lampriek. Only the two of them do not like to join the steemit community. While I just listened to it does not want to conflict because it is not important.
Mereka mengatakan, untuk apa ikut komunitas dengan ratusan anggotanya tetapi yang upvote kita paling lima orang. Lebih baik tidak berkomunitas hanya mengandalkan tulisan yang terbaik pasti banyak yang upvote.
They say, why join the community with hundreds of members but who upvote us at least five people. It's better not to communicate only rely on the best writing certainly a lot of upvote.
Mereka juga mengatakan yang vote tulisan mereka di steemit malah banyak stemian dari negara lain. sedangkan dari indonesia sendiri jangankan vote baca aja malas.
They also say that their writing vote in steemit is even more stemian than any other country. while from Indonesia alone do not vote read aja lazy.
Aku hanya senyum - senyum saja mendengar ocehan mereka. Sesekali dalam hati aku membenarkannya juga. Ah.. sudahlah itukan mereka yang bisa mengandalkan tulisannya, sedangkan aku belum sampai kesitu.
I just smile - smile just hear their babble. Once in a while I justify it too. Ah .. it is already those who can rely on writing, while I have not got there.
Aku juga berpikir komunitas steemit bukan hanya mengharap upvote dari komunitas tapi juga sebagai pintu silahturrahmi. Biarkan perbedaan pandangan itu terus mengalir karena tanpa perbedaan hidup ini tidak ada tantangan.
I also think the steemit community not only hopes for an upvote from the community but also as a door of silahturrahmi. Let the differences of view continue to flow because without this difference of life there is no challenge.