Ini cerita jokes yang levelnya mungkin receh banget. Jadi harap dimaklumi. Dan juga cerita ini nggak ada faedahnya. Kalau anda memiliki riwayat darah tinggi, lebih baik langsung keluar dari sini dari pada anda emosi dan darah tinggi anda kumat.
Di suatu malam di poskamling milih sebuah desa. Ada Saiful dan Nasar sedang duduk-duduk santai. Sambil melihat keadaan sekitar, mereka juga sesekali bercanda gurau.
S: ((Nyanyi)) Mana mungkin, selimut tetangga, hangati tubuhku, dalam kedinginan.
N: Kok mana mungkin, kemarin Buk Siti yang janda itu baru aja berbagi selimut denganku.
S: Apa Nas? Gila aja kamu. Berduaan aja sama Buk Siti?
N: Iya Pul. Berduaan aja. Rumahnya pas lagi kosong juga. Aku kebetulan lewat terus dipanggil. Setelah itu kami berbagi selimut.
S: Wah, istri kamu nggak marah itu?
N: Kenapa harus marah? Kan lagian dia juga nggak tahu.
S: Wah gila kamu.
N: Kenapa gila? Nih ada aku foto selimutnya.
S: Wah, lihat dong. Siapa tau nampak Buk Siti.
N: Nih lihat fotonya.
S: Hemm, makan tuh selimut.
N: Loh apa?
Saipul dan Nasar pun bubar pulang ke rumah masing-masing. Dan seperti aku katakan tadi, cerita ini memang nggak ada faedahnya. Cerita ini semata-mata untuk merenggangkan urat-urat, jangan tegang banget. Nanti kaku uratnya. Haha.
Langsa, 11 Mei 2018
.AD || @ariefdermawan
