Ruthab merupakan kurma muda yang disebut-sebut memiliki khasiat manjur untuk wanita. Di pasar, harga ruthab lumayan sekali, Rp250 sampai Rp300 ribu per kilogram.
Warna buahnya tergantung jenis kurma. Ada yang merah, hijau, dan kuning. Pun demikian, walau berbeda warna, khasiatnya tetap sama.
Beberapa malam lalu saya diundang ke sebuah acara syukuran seorang teman yang baru dilantik di posisi baru di kantornya.
Selain menyajikan gulai ayam, ikan bakar, daging rusa panggang, ia juga menghidangkan beraneka kudapan pencuci mulut. Mulai aneka kue hingga ruthab, yang dalam bahasa kita disebut kurma muda.
Saya mencicipi beberapa butir ruthab. Rasanya campuran antara manis dan kelat. Wajar saja rasanya demikian, buah yang dihasilkan oleh pohon jenis palm ini bila sudah matang, rasanya manis legit. Mengandung gula yang tinggi, namun baik untuk menjaga kebugaran.
Menurut para ahli, bayi yang baru saja disapih dari menyusui, sangat baik diberikan kurma. Ingat! kurma, bukan ruthab.
Di Aceh ruthab tidak dijual seperti halnya kurma yang dapat ditemukan di pasar hingga ke kecamatan. Ruthab hanya dijual di tempat tertentu.
Pun demikian, bila kita memiliki uang yang cukup, pasar online selalu menyediakan ruthab. Pesan, kirim uang, kemudian tunggu ruthab tiba ke alamat kita. Sangat mudah.
Di Aceh, sejumlah orang mulai menanam pohon kurma. Bila tidak ada aral melintang, beberapa tahun ke depan, kita sudah dapat mengudap ruthab dan kurma lokal, yang dihasilkan dari bumi Serambi Mekkah.