Eropa Ala Shanghai dan Kopi Sumatra
Agustus 2019 kami berada di Shanghai dalam sebuah tajuk mengenali dan berbagi budaya. Saat kami mahasiswa Indonesia berjumlah sekitar 7 orang berangkat ke Shanghai dengan menaiki sebuah kereta api yang lumayan cepat. Perjalanan agak sedikit membosankan, di dalam kereta kami hanya menyumbat telinga kami dengan head-set. Keadaan segera berubah menjadi menyenangkan begitu kami turun dari kereta saat tiba di Shanghai. Kota Shanghai ini mengingatkan saya pada dua buah film yang dibintangi oleh Jackie Chan, yakni: Shanghai Noon dan Shanghai Knight—kedua film ini sangat lucu saya rasa.
Kota Shanghai kini bagaikan Eropa klasik tapi kental dengan nuasa Cinanya. Kami juga mendapati sebuah bangunan yang agak mirip bangunan di Timur-Tengah. Kami sempat masuk ke sebuah bar untuk minum-minum. Di dalam bar itu saya menemukan kopi Sumatra. Rupanya kopi asal Indonesia sangat terkenal di sini, apalagi budaya Cina lebih mengarah kepada teh daripada kopi, sehingga harga dan cita rasa kopi bernilai tinggi di sini, mereka bilang bahwa kopi adalah minuman para dewa, para dewa tidak pernah tidur karena rajin minum kopi.
Kami menelusuri jalan-jalan dan lorong di Shanghai, kami memasuki kedai-kedai minum di pinggir jalan juga serta mencoba kuliner khas Shanghai. Selain kota bisnis, Shanghai juga merupakan kota budaya. Di sini banyak usaha Jackie Chan, dan juga Shnanghai adalah merupakan kota kelahiran sang bilioner Jack Ma. Segeala sesuatu mengenai Shanghai adalah bisnis dan budaya.