Saya baru saja menemukan tempat yang begitu memesona, sebuah surga tersembunyi di tengah hamparan alam yang menakjubkan. Ranu Manduro, danau yang terbentuk dari bekas tambang pasir yang terbengkalai di Ngoro, Mojokerto, ternyata menyimpan keindahan yang memukau.
Sesampainya di sana, saya langsung terpikat dengan hijaunya padang rumput yang disandingkan dengan megahnya Gunung Penangunggan yang menjulang tinggi di kejauhan. Tak sulit memahami mengapa orang kerap menyebut tempat ini sebagai surga tersembunyi.
Hanya dengan Rp5000, saya sudah bisa menikmati semua keindahan yang ditawarkan Ranu Manduro. Tarif masuk yang terjangkau ini seakan menjadi kesempatan yang sayang untuk dilewatkan untuk menjelajahi keindahan alam yang memesona.
Menariknya, setiap pagi warga desa setempat menggembalakan kambing dan sapinya di sekitar danau. Pemandangan mereka di tengah hamparan hijau dan birunya air danau sungguh indah. Suara gemericik air dan gemerisik angin seolah menciptakan melodi alam yang menyejukkan.
Saya merasa sangat terhubung dengan alam ketika saya berjalan-jalan di sekitar danau, mengamati kehidupan lokal yang sederhana namun indah. Ranu Manduro menawarkan pengalaman yang sungguh menyegarkan bagi siapapun yang berkunjung.
Tak hanya itu, Ranu Manduro juga menyuguhkan pemandangan matahari terbenam yang luar biasa. Saat matahari mulai terbenam di balik Gunung Penangunggan, rona warna-warni langit senja menampakkan keindahan alam yang tiada duanya. Saya berhenti sejenak, membiarkan diri saya menyerap keindahan luar biasa ini.
Perjalanan saya ke Ranu Manduro sungguh merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Saya merasa beruntung bisa menyaksikan keindahan alam yang menakjubkan ini dan merasakan kedamaian serta ketenangan yang ditawarkannya. Memang benar Ranu Manduro merupakan surga tersembunyi yang patut dikunjungi dan dinikmati bagi siapa saja yang mengapresiasi keindahan alam.
