Hai steemians- Harga jual ayam potong di Pasar Bina Usaha (PBU) Meulaboh, mencapai hingga Rp70 ribu/ekor (2,3 kg). Jika dibandingkan dengan harga semula, maka angka tersebut menunjukkan lonjakan dari sebelumnya hanya Rp57 ribu/ekornya.
Kenaikan daging ayam ini, sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir atau pengaruh dari kurangnya suplai ayam dari distributor yang diperoleh pedagang Komplek Bina Usaha Meulaboh. Untuk mendapatkan daging tersebut,maka konsumen harus mengeluarkan biaya besar.
Tak hanya pembeli, pedagang pun ikut merasakan hal yang sama dimana mereka harus membeli ayam potong dengan harga tinggi. Selama kenaikan itu terjadi, hampir semua lapak pedagang sepi dari para konsumen. Pengaruhnya tidak lain adalah karena tingginya nilai jual ayam.
Menurut penjual, harga tersebut dinilai sangat memberatkan pembeli, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena bukan kehendak mereka menaikkan harganya melainkan kondisinya yang sedang minim-minimnya pasokan seiringnya mahalnya bahan ayam yang dibeli pedagang.
“Kita terpaksa menjual ayam potong dengan harga tinggi, karena harga yang kita beli dari distributor juga ikut mahal, makanya pembeli lebih mengurung niatnya untuk tidak membeli kebutuhan daging ayam,”kata pedagang ayam, Meizal.
Selama dua pekan ini, pedagang ayam hanya mampu menghabiskan 20 ekor saja. Padahal, jika dibandingkan dari harinya sebelumnya terjadi kenaikan mereka sanggup menjual hingga 100 ekor lebih ayam boiler itu.
Begitu pun pembeli, sebelumnya sangat ramai mensesaki area lapak penjual ayam potong. Artinya, selama ini permintaan ayam terus menurun sehingga dampaknya sangat dari mereka selaku penjual daging ayam. “Kami tidak tahu kenapa harganya bisa melonjak tinggi, yang pastinya untuk menutupi keuangan kita menjual tidak terlalu tinggi dari yang kami beli,”ujarnya.
Ia berharap, pemerintah daerah agar bisa mencari solusi untuk menstabilkan kembali harga ayam potong. Agar tidak lagi saling terbebani atas harga seperti ini, apalagi dua pekan lagi akan memasuki Hari Raya Iduladha 1439 H.
