Aceh emang identik dengan warong kopi tidak ada daerah tanpa warong kopi hanya di Aceh yang paling banyak warong kopi dan selalu ramai dikunjungi oleh semua kalangan di warong kopi di tiap hari.
Semua pembahasan selalu di warong kopi ini lah ciri khas masyarakat Aceh yang dari dulu kata kakek saya, dulu sempat terhenti dan hampir tidak ada warong kopi di pelosok pedalaman desa-desa di sebabkan konflik melanda Aceh, tetapi paska damai warong kopi kembali tumbuh bertaburan di pinggir jalan kota, provinsi hingga ke polosok desa-desa di seantero bumi Aceh.
Di Aceh hampir semua permasalahan masyarakat Aceh ada di warong kopi Segala sesuatu di warong kopi, mulai dari pembahasan Politik, Diskusi, Proyek, bahkan banyak permasalahan kantor di kerjakan di warong kopi itulah uniknya warong kopi di Aceh.
Begitu juga bagi kalangan muda mudi atau mahasiswa yang ada di Aceh hampir tiap hari di warong kopi mulai dari para pemain game, pencari kerja, penyelesaian tugas kuliah, tentunya dengan memanfaatkan fasilitas wifi yang di sediakan di warong kopi, dan berdiskusi bagi aktivis juga sering kita lihat di warong kopi.
Amatan penulis warong kopi yang dulu bisa dikatakan selalu garing ketika kita nongrong di warong kopi kini sudah memulai pudar di sebabkan oleh kehadiran android di setiap masyarakat khususnya kalangan muda, pejabat, dan masyarakat biasa semuanya sudah memiliki smarphone dengan didukung oleh wifi gratis yang di sediakan oleh si empunya warong kopi tersebut inilah penyebab utama nya, kalau kata senior saya "yang dekat mulai jauh yang jauh mulai dekat" di saat di warong kopi semuanya pada sibuk dengan Smarphone yang di gemgam di tangannya masing-masing tidak ada lagi diskusi, tidak ada lagi canda gurau di warong kopi di karnakan semua pada senyum-senyum sendiri dan terus fokus dengan smarpone masing-masing di saat di warong kopi inilah yang terjadi.
Salam hangat buat semua yang telah membaca tulisan ini, masih banyak yang harus di koreksi dari teman-teman steem ya... wassalam @Blacksweet24 we are One forever...