Tidak bisa di pungkiri, majunya suatu daerah tergantung sejauh mana kualitas sumber daya pemudanya sebagai penyambung estafet kedepan.
Dari gambar ini, saya mencoba bayangkan bagaimana kualitas generasi kedepan, apakah mereka semakin tertinggal, sedang peradapan dan persaingan kini sudah menglobal.
Jika memang demikian, maka jangan heran "pasukan" dari luar akan datang menguasai segala bidang dan semakin berkembang di daerah kita.
Jika suatu saat slogan "buya krueng teu dong-dong, buya tameng meuraseuki" di ucapkan, sudah tidak menjadi hal yang mengherankan dalam sudut pandang saya.
Untuk mengantisipasi generasi kita jauh tertinggal dan tidak dijajah dinegerinya sendiri, perlu upaya semua pihak untuk memperhatikannya, terutama sekali adalah keluarga.
Semoga Aceh ini akan selalu menjadi nanggroe yang Baldatun Tayyibatun Warabbun Gahafur.