Lamreh, benteng alam yang kokoh di tepian Selat Malaka. Dalam goresan peradaban yang tercecer sampai semenanjung malaya, disini pernah berdiri Lamuri negeri adikuasa yang memegang peran dalam arus lalu lintas negeri Nusantara sejak berabad silam sebelum Sultan Alaidin Johansyah mengakhirinya.
Entah dimana asal mula namanya menjadi Soeharto, bukit yang bertabur pohon Jamblang (Jambei Kleng) ini dikenal sebagai tempat wisata alam yang indah dengan Pasir Putih Lhok Mee dan kawasan heritage situs cagar budaya Benteng Inong Balee.
Lengkap sudah eloknya Lamreh, Bukit Soeharto yang bertabur "permata" nisan yang tak ternilai harganya diantara latar lukisan alam extraordinary. Bagaikan bintang-bintang yang tak lekang cahaya, di kaki bukit bersemayam sang bintang srikandi jelita Laksamana Malahayati.
Venta Inong Banda Aceh di Bukit Soeharto
Menatap bukitnya yang menghijau mempesona dengan biru laut menawan dalam padang savana yang luas, kita sedang berada di ujung barat negeri. Disini sang bidadari menyapamu "Jak Beutrok Kalen Beudeuh, Bek Rugoe Meuh Saket Hate" (pepatah lokal: melihat sesuatu dengan jelas agar tidak penasaran).