Dari Anas bin Malik ia berkata, "Rasulullah berbuka dengan rutab sebelum shalat, jika tidak terdapat rutab, maka beliau berbuka dengan tamr, jika tidak ada beliau meneguk air. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Istilah ruthab sebenarnya bermakna kurma juga namun berbeda dengan kurma yang sering kita lihat. Ruthab adalah kurma yang masih muda, segar, berair dan tentu saja menyehatkan. Sedangkan istilah tamr itulah kurma yang sering kita temukan.
Begitulah penjelasan yang mana kita yanh berpuasa dianjukan untuk berbuka dengan memakan buah kurma. Namun dimanakah kita dapat menemukan bahwa berbukalah dengan yang manis-manis. Sahabat sekalian pasti sering mendengar perkataan ataupun ungkapan sedemikian. Memang tidak ada dari Rasulullah bahwa berbukalah dengan yang manis-manis, melainkan berbukalah dengan buah kurma dan kurma sendiri sudah membuktikan khasiatnya dan boleh sahabat sekalian buka di google.
Jelas rasa kurma itu sangatlah manis tapi apakah lewat rasa kurma yang manis sudah mewakili jenis makanan yang lain yang rasanya manis!! Ya mungkin saja begitu. Tapi jika kita ketahui lebih mendalam dengan mengkonsumsi makanan yang rasanya manis maka akan lebih bermanfaat bagi tubuh kita yang mana seharian beraktivitas ya pastinya banyak tenaga yang terbuang tanpa diberi nutrisi. Hal tersebut menjadi alasan berbuka puasa baiknya dengan yang manis.
Kita ketahui sendiri bahwa makanan manis merupakan sumber kalori atau energi yang mudah dicerna oleh tubuh kita sehingga dapat mengembalikan energi dan stamina yang hilang dengan cepat apalagi disaat berpuasa. Makanan manis juga dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh yang akan mengembalikan fungsi metabolisme tubuh sehingga tubuh akan menjadi lebih berstamina.
Kemudian makanan manis seperti apa yang cocok untuk di konsumsi pada saat berbuka!! Ya pastinya makanan yang mengandung gula murni atau asli dan ada kandungan madu murni dan asli juga. Dan banyak diantara kita salah memilih makan yang mungkin memiliki bahan campuran lain ataupun pemanis buatan.