Ternyata masalah makan pada anak menjadi pertanyaan paling sering dikeluhkan orangtua ya steemian.. Bingung, tidak tahu mau ngapain, bahkan jadi salah ngambil tindakan deh jadinya. Serial ChildHealth kali ini melanjutkan bahasan sebelumnya. Karena bg @ayijufridar nih nanya-nanya makanya dibahas... 😁
Masalah makan pada anak itu ribet, ujungnya kita marah nih sama anak karena tidak mau makan. Padahal kemungkinan besar kitalah yang menyebabkan anak menjadi mempunyai masalah makan sejak bayi dilahirkan.
Pemberian makan merupakan kebutuhan hidup setiap manusia termasuk anak. Namun banyak orangtua yang mengeluhkan masalah makanan anaknya, alhasil anak jatuh ke permasalahan gizi. Dimana sudah dibahas sebelumnya gizi anak penting untuk pertumbuhannya dan kesehatan anak.
Masalah makan sebenarnya banyak klasifikasinya namun pengertian yang tumpang tindih membuat IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) mengeluarkan konsensus tentang masalah makan pada anak.
[Sumber : Konsensus IDAI]
- Inappropriate feeding practice :
dimana pemberian makan yang salah dan tidak sesuai usia. Ini biasanya disebabkan karena ketidaktahuan orang tua kapan anak dikasih makan, kuantitas, kualitasnya dan tahapan perkembangan anak.
Contohnya, ada orangtua mengeluhkan anaknya usia 1 tahun, namun cuma bisa makan nasi lumat atau yang diblender. Seharusnya anak sudah bisa makan nasi keluarga seusia itu. Ini disebabkan karena orangtua yang salah menerapkan cara pemberian makan saat usia 6-12 bulan. Harusnya sejak usia 6 bulan diberi makan, dengan konsistensi yang semakin lama semakin padat yang gunanya untuk melatih oromotor agar bisa mengunyah nantinya.
Bagaimana penatalaksaannya ?
Perlu dilakukan edukasi feeding rules yang benar (seperti tabel dibawah) dan edukasi pemberian makan sesuai usia si anak, serta kualitas dan kuantitas makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna.
[Sumber : Konsensus IDAI]
Seperti pernyataan diatas, kalau pada kasus ini, bisa dikatakan kesalahan orangtua pada penerapan cara pemberian makan pada anak.
Masalah makan berikutnya akan dibahas selanjutnya steemian.. 😊
Bersambung...
Semoga bermanfaat.
Regard,
dr. Ifrah Ayuna Siregar, Sp.A | @irasiregar