These corals in 2010 did not arise surface, I saw the forest was bare and bare, the deforested forest from the continued logging of trees by those who sought sustenance by selling the timber produced from the trees, I did not really know if they did it with official or illegal.
Karang-karang ini pada tahun 2010 tidak timbul kepermukaan, saya melihat hutan semakin gundul, hutan gundul akibat penebangan pohon yang terus di lakukan oleh mereka yang mencari rezeki dengan cara menjual kayu yang dihasilkan dari pepohonan tersebut, saya pun tidak begitu tahu apakah mereka melakukannya dengan resmi atau ilegal.
There should be more water because big trees that absorb water are decreasing, but that is not so. If you think this is only happening in the dry season it is wrong, even in the rainy season, the water that survives is not long ago re-bring the reef.
Since the oil palm land stands loudly challenging Bireuen District, especially the District of July and the border of Bener Meriah Regency is happening, there is a argument that the palm does not affect the environment, it's fine anyway they seek sustenance there. And also large trees become a water barrier so water does not come like a flood when the rainy season has been flattened to the ground.
seharusnya air semakin banyak karena pepohonan besar yang menyerap air semakin berkurang, tapi itu tidak demikian. Jika anda berpikir ini hanya terjadi dimusim kemarau itu salah besar, bahkan di musim hujan pun, air yang bertahan tidaklah lama lalu kembali memunculkan karang.
Sejak lahan kelapa sawit berdiri dengan lantang menantang Kabupaten Bireuen khususnya Kecamatan Juli dan perbatasan Kabupaten Bener Meriah ini terjadi. Ada yang berdalih kalau sawit tidak berefek pada lingkungan, itu sah-sah saja, toh mereka mencari rezeki di sana. Dan juga pepohonan besar menjadi penghambat air sehingga air tidak datang seperti air bah ketika musim penghujan pun telah rata dengan tanah.
When one of the senior nature lovers came home 8 years ago, I had a chance to ask that question, Fakrurrazi alias Bulek he is a MAPALA release at one of the universities in Banda Aceh although now he is no longer in Aceh for working out of Aceh.
He said that "Oil Palm Destroys Nature, drains water accompanied by the facts mentioned one by one"
Ketika salah satu senior dari pecinta alam pulang 8 tahun lalu, saya sempat mengajukan pertanyaan itu, Fakrurrazi alias Bulek dia merupakan lepasan MAPALA pada salah satu Universitas di Banda Aceh walaupun sekarang beliau tidak berada lagi di Aceh karena bekerja di luar Aceh.
Beliau mengatakan bahwa "Kelapa Sawit Merusak Alam, menguras air dengan disertai dengan fakta-fakta yang di sebutkan satu persatu"
Source Img : Lahan Sawit di Kabupaten Bireuen
Source Img : Polisi Temukan 8 hektar hutan ditebang di Kabupaten BireuenThis chisel script is just to invite us more care about nature, there are still many trees that promise big profits, why must palm?
There are still many ways to find sustenance why to cut the tree? What rewards do you have?
I am not an environmental activist nor a natural lover organization. However, I am personally concerned about the nature or the forest that seemed sick nun no doctor handling it. Let it be when chronically later you are rushing to gather action, from save the earth, care Bireuen Forest, and so on.
Wait when he's bald you just act for the name of the institution more booming.
Tulisan semerawut ini hanya untuk mengajak kita lebih peduli pada alam, masih banyak pepohonan yang menjanjikan keuntungan besar, kenapa mesti sawit?
Masih banyak jalan mencari rezeki kenapa harus menebang pohon? Berkahkah rezeki yang anda dapat?
Saya bukan aktifis lingkungan dan juga bukan dari organisasi pecinta alam. Namun, saya pribadi prihatin dengan alam atau hutan yang seolah sedang sakit tetapi tidak ada dokter yang menanganinya. Biarlah! Ketika kronis kelak kalian berbondong bondong menggalang aksi, dari selamatkan bumi, care Hutan Bireuen, dan sebagainya.
Semoga ada LSM yang peduli dengan hutan Bireuen.
Regards: @jubagarang