Harga Bitcoin terus menurun. Malam ini, harga Bitcoin di Coin Market Cup sudah di bawah $7.000. Apakah ini pertanda akhir dari cryprocurrency, atau hanya akhir dari Bitcoin?
Harga Bitcoin sempat berada di angka fantastis yaitu $19.850 pada Desember 2017. Harga Bitcoin sempat merosot bahkan sebelum natal, dan hampir saja tergelincir di bawah harga $11.000.
Meski sempat turun, namun cepat pulih. Namun, pada Januari dan Februari Bitcoin kembali turun seiring langkah pemerintah dan bank sentral yang ingin mengatur masa depan cryptocurrency.
Pada Maret 2018, harga Bitcoin benar-benar berada di bawah $10.000 dan sempat menyentuh di harga $6.500 sebelum akhirnya rebound di harga $7.000.
Penyebab turunnya harga Bitcoin yang biasanya juga diikuti oleh turunnya altcoin selain karena isu regulasi dari pemerintah juga ada saham dari serangkaian kasus pencurian tingkat tinggi. Baru-baru ini telah terjadi percobaan penyerangan terhadap Binance oleh penjahat cyber, meski gagal namun ikut menyumbang pada penurunan harga Bitcoin. Peringatan oleh Komisi Sekuritas AS juga ikut membuat pasar Bitcoin terganggu.
Apakah penurunan ini menjadi pertanda uang atau aset kripto sudah berada diambang akhirnya? Atau ini hanya gejala berakhirnya masa keemasan Bitcoin saja.
Sebagaimana diketahui, pada Mei 2018 lalu Pemerintah China menempatkan Bitcoin pada peringkat ke-13 dalam hal teknologi, aplikasi dan inovasi. Di China cryptocurrency yang dinilai terbaik adalah Ethereum disusul Steem.
Bitcoin juga masuk dalam penilain sebagai kripto yang paling boros energi. Kenaikan harga Bitcoin dipercaya telah meningkatkan konsumsi energi listrik global yang berasal dari bahan bakar fosil.
Dalam sebuah ilustrasi yang pernah dibuat oleh Tirto disebutkan, kebutuhan energi Bitcoin pertransaksi adalah 200 kWh, setara dengan konsumsi listrik empat minggu per rumah di Belanda. Sedangkan kebutuhan energi listrik untuk aktivitas penambangan Bitcoin pertahun 32,6 kWh, ini setara dengan konsumsi listrik Serbia dan 2,9 juta rumah tangga AS. Dijelaskan juga, satu fasilitas penambangan Bitcoin bisa menghasilkan 24 - 40 ton CO2 perjam. Saat ini, 58 persen penambangan Bitcoin dilakukan di China.
Dengan data itu dapat terbaca bahwa penurunan harga pada Bitcoin yang diikuti oleh altcoin adalah cara pasar melakukan koreksi total terhadap harga Bitcoin sehingga pada waktunya kembali berada di harga yang terjangkau dan pada saatnya crypto lainnya yang berbasis pada kontrak pintar dan DPOS menemukan momentum untuk naik, juga untuk menemukan harga yang pantas.
Source
Untuk itu, bagi komunitas Steem jangan sampai mengalami panik dan ikut-ikutan dilanda kekuatiran sebab secara teknologi, aplikasi dan inovasi blockchain Steem sangat menjanjikan. Ini terbukti makin banyak saja DAPPS yang berintegrasi dengan blockchain Steem.
Terus menghadirkan konten berkualitas, menghindari konten plagiat dan spam adalah cara berkontribusi yang baik yang berefek peningkatan kepercayaan publik, pelaku bisnis konten dan pasar. Gejala banyaknya aktivitas phishing di Steemit meski berbahaya tapi juga menjadi pertanda bahwa STEEM sedang dilirik banyak orang karena memang menjanjikan. Kiatnya hanya perlu waspada dan tidak mudah tertipu oleh janji cepat kaya.
Jangan Lupa Bahagia 
