Sahabat semuanya, sekarang sedang musim durian. Durian merupakan buah-buahan yang sangat khas. Hampir semua orang menyukai buah ini. Bulan juli dan agustus adalah masa-masa panen buah durian. Menikamati durian di Kebun memiliki sensasi sendiri jika dibandingkan dengan membeli dipasar. Ada sesuatu yang lain. yang jelas pasti gratis.

Alhamdulillah baru kali ini saya dapat menikmati durian langsung di kebun. Kebun milik sahabat saya yang terletak di Buloh Blang Ara kabupaten Aceh Utara. sebuah penghargaan bagi saya karena inilah yang pertama sekali saya hadir langsung di dan menikmati Durian Buloh.
DURIAN Di Aceh
Pohon durian dapat tumbuh subur di Aceh, beberapa tempat memang memiliki ciri khas dari buah-buahan ini. Namanya di lekatkan langsung dengan lokasi tumbuh, misal Durian Buloh, Durian Sawang, Durian Tangse, Durian Meulaboh dan Durian Takengon. Sebelum musangking, menthong dan durian dari thailand masuk ke sini, inilah nama durian yang sangat familiar bagi masyarakat Aceh.
Bagi masyarakat penyuka durian mereka tetap akan mencari durian lokal karena sangat berbeda rasa dan aroma. sehingga durian-durian ditempat tertentu menjadi incaran para pemburu durian, Karena memiliki ciri khas tersendiri.
Durian Buloh adalah Durian yang tumbuh di kawasan Buloh Blang ara
Durian Sawang adalah Durian yang tumbuh di kawasan Kecamatan Sawang
Durian tangse adalah Durian yang tumbuh di kawasan tangse
Durian Meulaboh yang tumbuh atau berasal dari Meulaboh
Keempat jenis memiliki ciri khas dan rasa yang berbeda

Untuk wilayah pesisir utara, *boh drien sawang* dan *boh drein buloh* adalah dua jenis durian incaran para penikmat durian. Kedua jenis durian ini memiliki rasa dan aroma yang berbeda. Memiliki daging yang tebal, rasanya yang manis, bau yang menyengat. Kadang bagi yang tidak terbiasa jika makan terlalu banyak akan menyebabkan badan panas dan pusing-pusing. > Jenis pohon durian disini tidak diketahui dari mana berasal. karena pohon durian disini sudah besar-besar dan memiliki umur yang cukup lama. Bukan seperti durian mentong yang juga banyak dibudidayakan. Kadang disini juga memiliki pohon durian seperti jenis metong yang tidak memiliki biji. Rata-rata rasa dari kedua jenis durian ini lebih manis dari mentong.


Pohon durian disini tumbuh sendiri, bukan ditanam khusus seperti kebun durian umumnya, makanya ketika kita ke kebun. Pohonnya tumbuh tidak beraturan. Inilah kuasa tuhan kepada kita. Selanjutnya ada sebuah tradisi yang masih dijaga benar oleh masyarakat disini yaitu ; jika kita ke kebun maka untuk makan durian tidak boleh dijual. ini adalah bentuk sedekah. Jika kita ingin membeli dan membawa pulang maka itu akan dihitung dalam bentuk lain.
Hari itu saya menghabiskan 2 buah durian kecil, sangat menyenangkan berada disini, apalagi kami hadir dengan kawan-kawan berjumlah enam orang. Seperti piknik saja.

inilah cerita singkat ke kebun durian di buloh blang ara, sebuah pengalaman baru bagi saya, semoga berlanjut ditahun depan.
Thank to Ust Fahmi
Salam