Perantara adalah orang ketiga dalam sebuah urusan, namun perannya sangat menentukan karena dialah yang menegosiasikan baik harga maupun deal-deal lain antara yang punya hajat dengan orang yang dihajati.
Dalam dunia percintaan perantara disebut mak jomblang, bila seseorang punya hajat ingin mempersunting seorang gadis maka Mak jomblanglah yang mengkomunikasikannya antara kedua belah pihak sehingga hubungan tersebut berhasil terjalin. Namun berhati-hatilah dengan Mak jomblang, karena tak jarang Mak jomblang memanfaatkan situasi dengan menggaet sang gadis ke pangkuannya dan lupa dengan misi awal.
Namun zaman sekarang peran mak jomblang sudah tergerus, seiring perubahan zaman peran mak jomblang sudah tergantikan dengan alat komunikasi canggih sehingga dalam membina sebuah hubungan tidak perlu dibangun via penghubung.
Sedang dalam dunia jual beli perantara disebut agent, agent adalah pihak ketiga yang bermain diantara dua sisi (antara pembeli dan penjual). Para agent ini bertindak sebagai pembeli atau penjual antara, dan keuntungan biasanya lebih besar didapat oleh agent daripada si pemilik barang yang sebenarnya.
Si agent ini menawarkan harga lebih murah kepada yang punya barang dengan alasan yang bermacam-macam, dengan bujuk rayunya yang membuai ditawarkannya harga yang lebih tinggi kepada pembeli, sehingga si agent akan memperoleh keuntungan banyak tanpa harus mengeluarkan modal.
Dalam dunia politik perantara disebut lobier atau tukang lobi atau bisa juga disebut penghubung. Penghubung ini biasanya berperan dicelah antara seorang pemimpin dan pengusaha. Seorang tokoh politik atau seorangan penguasa memerlukan biaya besar terhadap kegiatan politiknya, maka dia memerlukan orang ketiga untuk menghapus jejaknya dari jeratan hukum.
Namun tak jarang si penghubung malah menjerumuskan tuannya ke dalam penjara, hal ini tak lepas dari ketamakan si penghubung untuk meraih keuntungan pribadi lebih besar dari yang dijanjikan majikannya.