Dihikayahkan bahwa sebagian manusia mengadu kepada seorang tabib yang bisa mengobati penyakit mandul yang bahwa istrinya tidak bisa beranak.Maka menyelidiki oleh sang tabib akan urat nadi perempuan tersebut.Berkatalah tabib: Wahai perempuan tidak ada cara bagi kamu untuk mengobati agar engkau bisa dikaruniai anak,karena engkau akan mati dalam jangka empat puluh hari dari cara aku melihat urat nadimu.
Maka, perempuan tersebut ditimpa ketakutan yang sangat seakan-akan dia tidak akan hidup lagi.Semua hartanya ia bagi-bagi dan ia wasiatkan kepada orang lain.Tiap hari ia menangis,dan ia tidak berselera untuk makan dan minum hingga berlalu masa yang panjang.Ia menyadari bahwa ia tidak mati dalam waktu yang ditentukan oleh tabib.
Maka datanglah suaminya kepada tabib ingin memberitahu bahwa istrinya tidak mati.Berkatalah tabib: Sungguh aku tahu akan semua itu,sekarang jimaklah ia, insyaallah ia akan mempunyai anak.Suami perempuan tersebut berkata: Kenapa engkau tahu akan demikian?.Sang tabib menjawab: Aku melihat istrimu sangat gemuk sehingga lemak yang ada padanya menutupi rahimnya,dan aku mengetahui bahwa ia tidak akan kurus kecuali bila ia ingat akan mati.Maka aku takuti ia dengan kematian sehingga ia kurus dan hilanglah penengah untuk melahirkan.
Referensi:
Ihya Ulumuddin jilid 1 halaman 46, cetakan bairut,karya Imam Al-Ghazali.