Sejak awal masuk ke rumah kos yang sekarang kami tempati ini, sering kami menanyakan dan penasaran dengan bangunan tua yang ada didepan pintu kamar kami ini. Bangunan itu adalah berupa rumah panggung yang bentuknya memanjang kebelakang lebih kurang 30 Meter, beratapkan genteng, dan berdinding kayu. Tiang pondasinya adalah beton.
Bangunan ini nampaknya telah usang dimakan usia, tapi tetap masih kokoh. Karena kualitas bangunan tempo dulu jauh beda dengan yang sekarang. Terutama dari segi kualitas perlengkapannya yang sangat jauh berbeda. kami penasaran karena rumah panggung ini sudah tidak ada penghuninya lagi. Rumah ini kosong tidak berpenghuni.
Siap asar tadi, saya keluar dari kamar dan duduk santai diayunan milik Ibuk kos, tiba-tiba anak perempuan ibuk kos keluar dengan mengendong sang bayi dan memegang piring nasi. Berbincang-bincanglah kami sampai ke bangunan tua ini. Karena rasa penasaran saya beranikan diri untuk bertanya sekilas tentang bangunan tua ini.
Ternyata bangunan tua ini adalah milik kakek dan neneknya, dan semenjak mereka telah tiada, rumah ini kosong tak berpenghuni. bangunan ini memang sudah sangat lama, puluhan tahun sudah berdiri. Kakak itu juga bercerita, dulu dibawah rumah panggung ini, bisa main bulu tangkis, karena memang tinggi, sekarang karena sudah ditimbun-timbun, jangankan untuk bermain bulu tangkis, masuk kebawah itu saja sudah susah, jelas kakak itu.
Bisa dibayangkan? Rumah panggung dibawahnya bisa bermain bulu tangkis, wih ngeri kali pasti.
Akhirnya rasa penasaran saya sedikit terobati, sebenarnya masih banyak yang mau saya tanyakan, karena tiba-tiba suami kakak itu pulang, kakak itu masuk ke dalam dan saya juga kembali ke kamar lagi.
Langsa, 04 Agustus 2018