Berawal dari percakapan biasa bersama karyawan didalam ruangan sambilan kerja. Kawan saya bilang, pengen makan ramen, tapi sayang karena ramen itu pedas, takutnya saya ga bisa makan. Soalnya saya ga doyan pedas. Doyan sama yang manis-manis, kayak kamu misalnya. Huhuhu
Penasaran bagaimana rasanya Mie Ramen itu, saya bilang ke kawan saya, kalau saya tetap mau nyobain, gimana rasanya Mie Ramen itu.
Kemudian kata dari salah satu karyawan paling ganteng diruangan kami,
"Nanti kita makan dek, pas abang dah gajian ya",
"serius bg?", tanya kawan saya
"Iya beneran, tapi kita makan dikantor aja, abang kasih uang kalian yang beliin ya",
"Aman bg, kapan abang gajian", tanya saya sambil senyam senyum
"Tenang aja, ga lama lagi pokoknya, nanti kalau uda gajian abang kasih tau ya",
"Oke sip bg",
Siang tadi, ketika hampir jam 12, kami seperti biasanya, bersiap-siap untuk pulang sebentar, istirahat di kos, jam 2 kami balik lagi. Tiba-tiba masuk pesan di Whatsapp saya,
"Dek, bentar lagi belik mie ramen ya, abang kasih duet, makan berempat kita disini, tapi tunggu orang ni pulang dulu",
"Wkwkw, oke bg", jawabku dengan rasa senang pastinya, dan langsung saya kabari teman saya yang dua lagi.
Setelah semua karyawan dalam ruangan kami keluar untuk istirahat, pergilah kami membeli Mie Ramen Kota langsa, yang tempatnya tidak jauh dari tempat kami praktek. Mungkin sekitar 300M, dan inilah dia Mie Ramen Kota Langsa.
Akhirnya rasa penasaran saya terjawab siang tadi. Terimakasih untuk yang paling ganteng didalam ruangan kami, semoga mudah rezeki dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Mie Ramen ini ternyata ada level pedasnya. Yang paling Hot adalah level 10. Saya karena memang sama sekali tidak suka pedas, saya pilih level 0, dan level 0 itu ada pilihannya lagi, level 0 dewasa atau anak-anak, saya pilih level 0 dewasa, biar ga hambar-hambar kali nanti rasanya, pikir saya dalam hati saat ditanyakan pilihan disana tadi, kawan saya pilih level 6 dan level 8.
Level 0 saja terasa pedasnya, gimana yang level 6, 8 pilihan kawan saya, pikir saya dalam hati saat menikmati sensasi Mie Ramen Ini. Rupanya mereka juga biasa saja, tidak merasakan pedas yang berlebihan, mungkin indra perasanya sudah kebal, anggap saja begitu. 😅
Siap makan, kami menunaikan shalat dzuhur, lalu kembali ke meja masing dan lanjut dengan aktivitas yang sudah dibebankan selama praktek disini.
Demikian cerita saya hari ini. Terimakasih telah berkunjung dan membaca tulisan saya. Semoga bermanfaat.😊
Salam Sukses Esteemians
Regards By @zulfa0109
Langsa, 30 Juli 2018
