Salam kenal calon Jodohku. Baru 7 hari kita kenal dan baru 2 kali kita berjumpa.
Sepertinya terlalu ambisius ketika mengatakan kau adalah calon jodohku.
Jodoh memang masih menjadi rahasiaNya, masih menjadi teka-teki sulit (bukan teka-teki sulitnya cak lontong di NetTV). Tapi, Biarlah aku menyebutmu calon jodohku, bukankah perkataan itu doa? Amiin...
2 kali berjumpa?? aku sudah berani bilang bahwa kau calon jodohku. Terlalu naif rasanya. Se instant itukah? Atau memang lumrahnya calon jodoh seperti ini?
Jelas aku tak bisa menjawab, sebab belum ada pengalaman didunia perjodohan.
Lantas apa yang membuatmu begitu yakin bahwa dia jodohmu? Begitu berani mengatakan bahwa dia jodohmu? Padahal baru 2 kali kau berjumpa dengan dia, apa yang membuatmu yakin??
Aku lihat pesan WhatsApp mu ada banyak wanita-wanita yang menunggu balasan chat mu. Trus kenapa dia? Dia tak secantik selebgram yang kau tunjukkan padaku tempo hari, dia juga bukan jilbaber yang menjadi impianmu untuk kau nikahkan.
Dia memang tidak secantik selebgram di instagramku, tapi wajah ayunya yang membuat ku bahagia memandangnya.
Dia juga bukan jilbaber, tapi sopan dalam berpakaian, dan lembut tutur bahasanya.
Aku sudah berkenalan dengan banyak wanita-wanita, sudah bertemu dan chat dgn puluhan wanita.
Tapi tak pernah aku mendapat jawaban seperti jawabanmu :
Adk lagi ngapain?
Lagi urut mamak ni bg..
Itu jawaban yang asing ditelingaku, tak pernah kudengar sebelumnya dari puluhan wanita yang tiap waktu chatingan denganku.
Aku selalu mendapat jawaban :
Lagi tiduran lah, lagi nonton lah, lagi jalan-jalan lah, lagi tidur dijalan lah.., dan jawaban aneh lainnya.
Itu salah satu alasanku menyebutmu Calon Jodohku.