Ketika kutatap beberapa saat benda itu; sebuah kotak kecil dari kertas tebal berukuran sekitar lima belas centi menteri persegi yang dilapisi potongan potongan papan yang sudah dipaku sebagai pelindung, mengemas rapi kotak kardus itu. Pada bagian luarnya dibungkus pula dengan plastik bertuliskan salah satu agen pengiriman barang.
Kuamati benda itu terus berkeliling seraya berkata kata dalam pikirku betapa hebatnya kamu yang sudah jauh mengalahkan aku dalam mengarungi banyak kepulauan di Indonesia. Dia benar -benar seorang pejalan yang hebat, pergi kemana saja dengan gratis karena kepergiannya diatur dalam bisnis orang-orang yang membutuhkannya. Setiap orang yang terlibat akan menjaga keselamatannya. Ia pun bahkan dijamin dengan asuransi yang layak. Dia akan gunakan segala kendaraan, dari mulai pesawat yang paling mahal hingga kurir yang harus jalan kaki mengantarkannya kemana ia harus pergi.
Bila suatu ketika ia belum datang ke tempat tujuan, maka sang penunggu akan merasa cemas sehingga ia harus memburu informasi mengenai keadaan dan keberadaannya. Semua orang akan sibuk dan khawatir hingga ia datang dan mengubah keadaan menjadi senyuman.
Ya benar, kamu sebuah kotak paket yang dipesan dan dikirim. Kamu begitu terlayani dalam ribuan kilometer jarak yang sudah kamu tempuh.
Dan, aku pun benar-benar iri kepadamu.