When we have to choose between humanity and getting monetary advantage for help other people.

Reading a status of Birgaldo Sinaga which shared by one of my Facebook friends, I felt shocked. This status told about story of a four months old infant, Tiara Debora Simanjorang who died on 3 September 2017. She died because Mitra Keluarga Hospital, Jakarta, unwilling to give advanced medication due to lack of money for pay NICU room ( Neonatal Intensive Care Unit). Even her parents have BPJS (Social Insurance Administration Organization) and willing to give all the money they have it (hospital asked for eleven million Rupiah but her parents only have five million Rupiah). Hospital administration stays still to ask eleven million Rupiah, if they did not have that money, Tiara was moved to another referral hospital which willing to accepted BPJS.

Is everything be measured with money?
Since human civilization found number and money, to trade with each other. The way of our life is changing almost everything related to money. If we aware money only has a compilation of number that we put on paper or piece of metal as representation value services or goods. We were blinded by these number, now our daily life is depending on it. Can we measure humanity with number or money?
Rearange of point of mindset about money.
Money is important for us, but it is not everything. Treat it as tool to make our life easier, money is not our goal but treat it as tool to get our goal. There is something beyond of money. Yes money is not everything but everything is need money, this is a fact in our daily life. Now I pondering about getting money without neglected of humanity.(hpx)

Bahasa Indonesia
Bila kita harus memilih antara manusia dan mendapatkan keuntungan finansial untuk membantu orang lain.
Membaca status Birgaldo Sinaga yang dibagikan oleh salah satu teman Facebook saya, saya merasa kaget. Status ini bercerita tentang bayi berusia empat bulan, Tiara Debora Simanjorang yang meninggal pada 3 September 2017. Dia meninggal karena Rumah Sakit Mitra Keluarga. Jakarta, tidak mau memberikan pengobatan lanjutan karena kekurangan uang untuk membayar kamar NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Bahkan orang tuanya memiliki BPJS dan bersedia memberikan semua uang yang dimilikinya (rumah sakit meminta sebelas juta Rupiah tapi orang tuanya hanya memiliki lima juta Rupiah). Administrasi rumah sakit masih harus bertanya sebelas juta rupiah, jika mereka tidak memiliki uang itu, Tiara harus dipindahkan ke rumah sakit rujukan lain yang bersedia menerima BPJS.
Apakah semuanya diukur dengan uang?
Sejak peradaban manusia menemukan angka dan uang, berdagang satu sama lain. Cara hidup kita berubah dan hampir semuanya berhubungan dengan uang. Jika kita sadar uang hanya memiliki kompilasi angka yang kita pakai di atas kertas atau potongan logam sebagai ganti nilai jasa atau barang. Kita telah dibutakan oleh angka ini, sekarang kehidupan kita sehari-hari bergantung padanya. Bisakah kita mengukur manusia dengan angka atau uang?
Menyusun kembali pola pikir tentang uang.
Uang itu penting bagi kita, tapi itu bukan segalanya. Perlakukan sebagai alat untuk membuat hidup kita lebih mudah, uang bukanlah tujuan kita tapi perlakukan sebagai alat untuk mencapai tujuan kita. Ada sesuatu selain uang. Ya uang bukan segalanya tapi semuanya butuh uang, ini adalah fakta dalam kehidupan kita sehari-hari. Sekarang saya merenungkan tentang mendapatkan uang tanpa meninggalkan kemanusiaan. (hpx)