Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan melakukan hal kecil yang membuat mudik selangkah lebih maju. Mulai tahun ini, Kemenhub melakukan survei untuk mengetahui dan menganalisis pergerakan pemudik. Kunci utamanya terletak pada keluasan responden dan akurasi atas hasil survei ini.
Terdapat 28 pertanyaan yang harus diisi oleh responden, yang dimulai dengan pertanyaan "Apakah Anda akan melakukan perjalanan mudik pada tahun ini?". Melalui pertanyaan ini, berapa persen orang yang akan mudik dan berapa yang tidak akan diketahui.
Pertanyaan berikutnya adalah rencana waktu akan melakukan perjalanan mudik. Di sini, Kemenhub memberikan opsi yang cukup panjang, termasuk opsi untuk mengisi tanggal mudik di luar pilihan yang disediakan. Selain tanggal, rencana jam keberangkatan mudik pun ditentukan secara spesifik.
Data keberangkatan calon pemudik berdasarkan jam dan tanggal yang spesifik, akan membantu petugas di jalanan, baik itu Korps Lalu Lintas Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Kementerian ESDM, untuk menyiapkan logistik pendukung.
Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri akan menjadi penanggung jawab utama pengaturan kelancaran lalu lintas di jalan raya. Kementerian PUPR akan bertanggung jawab untuk memastikan infrastruktur jalan yang akan digunakan oleh pemudik. Sementara Kementerian Kesehatan bertanggung jawab menyediakan sarana kesehatan, sedangkan Kementerian ESDM bertanggung jawab atas penyiapan BBM untuk keperluan kendaraan para pemudik.
Khusus untuk Kementerian PUPR, sudah tiga tahun terakhir ini penyiapan infrastruktur untuk mudik dipersiapkan secara intensif. Setiap kali menjelang mudik, Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono secara rutin memeriksa kesiapan infrastruktur jalan sekurang-kurangnya dua atau tiga kali. Dua pekan menjelang arus puncak mudik, Menteri PUPR mengoordinasikan kesiapan sarana dan prasarana mudik, sebelum kemudian diserahkan pengendalian operasinya kepada Korps Polisi Lalu Lintas dan Kementerian Perhubungan.
Survei ini juga menanyakan tujuan perjalanan mudik, sehingga beban jalan yang akan dilalui oleh kendaraan di masing-masing kota, ruas jalan, sampai dengan pelabuhan, terminal, dan bandara dapat diketahui. Responden juga ditanyakan moda transportasi yang akan digunakan untuk keperluan mudik, termasuk moda transportasi selama di tempat tujuan mudik.
Jika menggunakan kendaraan pribadi, responden juga ditanyakan jumlah penumpang yang akan ikut bersama-sama mudik. Yang menarik, responden juga ditanyai berapa alokasi anggaran yang diperlukan untuk mudik pada tahun ini, termasuk rencana pengeluaran yang akan dipakai dalam kegiatan mudik ini.
Jika saja survei ini dapat tersebar secara luas, diisi secara benar dan jujur oleh responden, maka kita akan mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang kegiatan tahunan yang sudah menjadi agenda nasional ini.