Hallo Steemianfriend's semua !! ✋✋
Pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan sedikit tentang sebuah alat musik pukul (perkusi) yang sangat unik yang berasal dari sebelah selatan tanah Batak, yaitu daerah Mandailing.
Alat musik ini diberi nama Gordang Sambilan (bahasa Mandailing), atau Gendang Sembilan kalau kita artikan kedalam bahasa Indonesia.
Dinamakan Gordang Sambilan, karena alat musik ini terdiri dari sembilan buah Gendang yang memiliki ukuran panjang dan diameter yang berbeda.
Beda ukuran, beda pula suara yang dihasilkan. Gordang Sambilan dibagi menjadi 6 bagian. Gendang yang paling kecil (1-2) sebagai taba-taba, gendang 3 tepe-tepe, gendang 4 kudong-kudong, gendang 5 kudong-kudong nabalik, gendang 6 pasilion, gendang 7-8-9 sebagai jangat.
Tabung resonator Gordang Sambilan terbuat dari kayu ingul (Ruta Angustifola), atau masyarakat setempat biasa menyebutnya kayu suren. Kayu ini merupakan sejenis kayu hutan dengan dinding serat yang tebal dan tidak mudah pecah, serta memiliki ketahanan terhadap air. Salah satu ujung lubang gendang (bagian kepalanya) ditutup dengan membran yang terbuat dari kulit lembu yang ditegangkan dengan rotan sebagai alat pengikatnya. Perlu Anda ketahui juga bahwa, Gordang Sambilan ini merupakan long drum terpanjang di dunia. Harga satu set alat perkusi ini lumayan mahal, karena kayu yang menjadi bahan untuk membuat Gordang Sambilan ini memiliki kualitas yang bagus dan tentunya membuat harganya menjadi mahal.
Dalam memainkannya, Gordang Sambilan dilengkapi dengan dua buah ogung (gong) besar Yang paling besar dinamakan ogung boru-boru (gong betina) dan yang lebih kecil dinamakan ogung jantan (gong jantan), satu gong yang lebih kecil yang dinamakan doal dan tiga gong lebih kecil lagi yang dinamakan salempong atau mong-mongan. Gordang Sambilan juga dilengkapi dengan alat tiup terbuat dari bambu yang dinamakan sarune atau saleot dan sepasang simbal kecil yang dinamakan tali sasayat.
Pada zaman dahulu, alat musik ini merupakan alat yang sangat sakral dan hanya boleh dimainkan pada saat acara-acara tertentu saja dan harus meminta izin kepada para tetua adat pada saat memainkannya. Tetapi seiring perkembangan zaman, alat musik tradisional ini sudah bisa dimainkan diberbagai acara, seperti acara pernikahan, upacara adat, festival budaya, dll.
Bagaimana Steemianfriend's ?
Anda tertarik untuk mencoba memainkannya ?
Hanya ini saja yang bisa saya sampaikan pada artikel saya kali ini, mohon maaf apabila ada kekurangan. Saya harapkan kritik dan saran dari teman-teman yang mungkin lebih tau tentang informasi yang ada pada blog saya ini.
Terimakasih atas kunjungannya, Salam Steemit Indonesia !! ✋✋
Teruslah berkarya, berikan yang terbaik untuk kita semua 😊😊
PLEASE DON'T FORGET TO UPVOTE & COMMENT, THANKS 👌😊
