The roar of the water flowed loud and clear. Water splashes hit the rocks to remove the steam. Around her the virgin forest covered the waterfall. Local people call it the Seven Bidadari Waterfall.
Gemuruh air mengalir terdengar jelas dan keras. Percikan air menimpa batu mengeluarkan uap. Di sekelilingnya hutan perawan membekap air terjun itu. Masyarakat lokal menyebutnya Air Terjun Tujuh Bidadari.
This is a new tourist charm in North Aceh. To get there, you can use the path Punteut Lhokseumawe to Geureudong Pase, North Aceh. This paved road is easy to pass. However, entering the forest area is very difficult to pass. The streets are muddy and climbing.
Inilah pesona wisata baru di Aceh Utara. Untuk menuju ke sana, Anda bisa menggunakan jalur Punteut Lhokseumawe ke Geureudong Pase, Aceh Utara. Jalanan ini beraspal mudah dilalui. Namun, memasuki kawasan hutan sangat sulit dilalui. Jalanan berlumpur dan mendaki.
For those of you fans of motor sport trail, this is where a suitable adrenaline spur. Communities call this line "Command Barracks". When the conflict occurred in Aceh, the Free Aceh Movement (GAM) established a barracks in the region.
Bagi Anda penggemar olahraga motor trail, di sinilah tempat yang cocok memacu adrenalin. Masyarakat menyebut jalur ini “Barak Komando”. Ketika konflik terjadi di Aceh, Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mendirikan barak di kawasan ini.
The name Seven Bidadari signifies because the waterfall is seven levels and flowing profusely. This hinterland is not easily accessible by the community.
Nama Tujuh Bidadari menandakan karena air terjun itu tujuh tingkat dan mengalir deras. Kawasan pedalaman ini memang belum mudah diakses oleh masyarakat.
For you lovers of waterfalls, please test the adrenaline to this waterfall. Please enjoy the coolness of the virgin waterfall.
Bagi Anda pecinta air terjun, silakan menguji adrenalin ke air terjun ini. Silakan nikmati dinginnya air terjun nan perawan.