Selamat pagi sobat steemit.
Semoga dalam keadaan sehat.
Menurut KBBI profesi adalah pekerjaan yg di landasi pendidikan keahlian, keterampilan dan kejuruan.
Banyak sekali ragam profesi yg dapat ditekuni atau hanya sekedar dijalani untuk pemenuhan kebutuhan hidup.
Namun, pada dasarnya apapun jenis profesi yg dijalani harus ditekuni agar profesi dan hasil yang didapat menjadi berkah untuk melanjutkan kehidupan.
Ada beberapa profesi yg berpotensi menjadikan profesi tersebut menjadi pengabdian.
Salah satunya adalah menjadi seorang pendidik (guru).
Semua pendidik itu adalah guru, pun demikian tidak semua guru bisa menjadi pendidik. Karena menjadi seorang pendidik harus mengedepankan rasa untuk menjalankannya. Kenapa rasa? Ya karena menjadi seorang pendidik harus siap mengorbankan perasaan sendiri untuk dapat mendidik peserta didiknya (siswa) dengan sepenuh hati.
Photo: taken by dhian segapa etnic on januari 04 2018.
Ketika seorang pendidik belum dapat mengorbankan perasaan dalam mendidik maka secara otomatis pendidik menjadikan pekerjaannya sebagai profesi semata.
Lebih dari itu ternyata dibalik profesi ada hal-hal mendasar yg dapat mengarahkan profesi menjadi sebuah pengabdian. Ketika seorang pendidik mengerahkan segala bentuk usaha untuk menjadikan peserta didik menjadi lebih baik dan lebih baik setiap harinya dengan mengabaikan segala kemungkinan yg dapat terjadi kepada pendidik itu sendiri.
Salah satu kemungkinan yg dapat terjadi adalah harus menghabiskan waktu yg cukup lama dengan para peserta didik daripada keluarga sendidri. Ya begitulah proses pengabdian yg harus dijalani.
Akan tetapi semangat pengabdian akan tercecer perlahan dengan adanya Hukum & HAM yg diterapkan di negara tercinta kita. Sudah cukup banyak ketimpangan yg terjadi dalam dunia pendidikan saat ini. Mulai dari pemukulan terhadap pendidik sampai pembunuhan terhadap pendidik sudah bukan menjadi berita aneh untuk saat ini.
Dengan adanya kejadian-kejadian tersebut maka seorang pendidik tidak lagi mengabdikan dirinya untuk pendidikan yg lebih baik. Akan tetapi saat ini pendidik hanya sebatas menjalankan tugasnya untuk memenuhi jam mengajar yg telah di tetapkan oleh sekolah, madrasah, kampus atau lembaga pendidikan lainnya.
Sangat disayangkan ketika seorang pendidik tidak mempunyai kekuatan hukum dalam menjalankan profesinya. Hanya bermodalkan ilmu pengetahuan mengabdikan diri tanpa ada kekuatan hukum yg melindunginya.
Satu cubitan berarti kasih sayang dari seorang pendidik agar peserta didik tidak mengulangi kesalahan yg sama.
Satu kemarahan dari pendidik berarti sebuah pelajaran agar kesalah itu tidak terulang.
Begitu juga dengan hukuman-hukuman. Tujuan utama nya adalah sebagai efek jera agar nilai pendidikan tetap terjaga.
Memberikan hukuman bukan sebagai kebencian melainkan sebagai sebuah pelajaran agar kesalahan tidak terulang kembali.
Pada dasarnya hukuman itu bukan solusi utama penyelesaian terhadap kesalahan yg dilakukan peserta didik akan tetapi, akan ada waktunya ketika bimbingan dan arahan tidak lagi berguna bagi para peserta didik maka hukuman pun harus dilakukan.
Pengabdian diri seorang pendidik bukan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan hidup melainkan sebagai tanggung jawab diri sebagai manusia agar dalam.menjalanj kehidupan bermanfaat bagi orang kain.
Karena, itulah tujuan hidup di dunia untuk mendapatkan kehidupan setelah hidup.
Salam hangat dari @woy.zikri.
.
Pendidik mendidik dengan hati sebagai pengabdian diri untuk kehidupan setelah hidup.
Peserta didik belajar dengan hati sebagai pengabdian diri terhadap diri dan orang tua.
Sesuatu yg berasal dari hati akan diterima oleh hati.
Sesuatu yg berasal dari jiwa akan diterima oleh jiwa.