Refleksi Harba PII ke 71
MENGAMBIL PERAN SEJARAH
Oleh : Alfian Tanjung*
Pelajar Islam Indonesia (PII) dibangkitkan 4 Mei 1947. Menyatunya kaum sarungan dan kaum lidah setan (kalangan berdasi). PII adalah kawah candradimuka yang telah mencuri Hati Jenderal Sudirman. Kader PII, PII-wan dan PII-wati. Akan mencatat : Letjend ZA Maulani, Husnie Thamrin, Endang T Djauhari, Husen Umar, Maryati Nasution, AM Fatwa, Hasyim Muzadi. Yang tentunya diawali oleh Anton Timur Djaelani, Amin sahri dkk. Sekarang kita masih punya Sofyan Djalil, Dahlan Iskan, Abd Qodir Djaelani, MS Suhary, M. Hardi Arifin, Nurdiati Akma, Achmad Cholil Ridwan, Sutrisno Bachir, , sri syamsiar Issom, Muhajir Effendi, Dyayadi Hanan, Hidajat, Hidayat MS dan sederet nama tokoh nasional.
Ketika Narkoba dan Miras oplosan meraja lela dan menelan korban ?
Ketika Kristenisai massif dimana-mana ?
Ketika PKI bangkit dengan multi wajah, bahkan ada yang menyebut PII Merah ?
Ketika cina mulai mengarah untuk menjarah dan menjajah ?
Dimanakah PII ?!
PII masih ada tuan
PII masih siap Pak
PII masih ada sahabat....
Mars PII masih bergema.
Hymne PII masih menggetarkan hati...
Ikrar Djakarta masih terpatri..
PII ... ! Siap !!!
PII.... ! Jihad !!!
PII ....! Allahu Akbar !!!
Selamat Harba ke 71
Medan Jihad terbentang luas, mari PII-wan dan PII-wati kita rapatkan barisan.
Ketua Umum PD PII Banda Aceh 2007-2008
Indonesia, 4 Mei 2018
