Buku ini ditulis dengan begitu bagus oleh Paul Starthern, membacanya kita lebih mengenal sosok filsul Immanuel Kant. Ditulis dengan gaya bahasa yang santai membuat buku ini menarik bagi semua kalangan.
Edisi bahasa Indonesia dari buku yang berjudul Immanuel Kant in 90 Minure ini diterjemahkan oleh Frans Kowa dan diterbitkan pada tahun 2001 oleh penerbit Erlangga. Berisi tujuh bagian dari kehidupan filsuf Immanuel Kant, yakni: Kant dan Hume, Sebuah dialog tentang metafisika Kant, Cukilan tulisan-tulisan Immabuel Kant, Kronologis kehidupan Immabuel Kant, dan Kronologis era Immabuel Kant.
Buku 90 Menit Bersama Immanuel Kant karya Paul Strathern sumber
Dalam buku ini Paul Starthern memberikan penjelasan yang jernih serta pengetahuan yang memadai atas hidup dan gagasan Kant, serta menjelaskan bagaimana semua itu mempengaruhi kita, manusia, untuk mengerti keberadaan kita di dunia.
Dalam buku ini terdapat juga cukilan karya-karya Immanuel Kant terpilih, daftar singkat bacaan lanjutan bagi mereka yang ingin melangkah lebih jauh bersama karya Immabuel Kant, serta kronologis kehidupan Immanuel Kant baik dalam masa hidupnya, maupun dalam perkembangan filsafat selanjutnya yang lebih luas.
Karena itu Katherine A Powers dari Bostin Globe menilai buku kecil ini sebagai buku yang cerdas, dalam, dan menciptakan suasana waktu, tempat, dan karakter yang begitu nyata. Hal yang sama juga diakui oleh Richard Bernstein yang menulis: “Ditulis dengan baik, jernih dan jelas, buku ini mengandung pengertian yang begitu hidup tentang filsafat, saya begitu sulit untuk berhenti membacanya.”
Sementara Jim Holt dari Wall Street Journal mengatakan buku ini sebagai buku yang begitu cerdas, jelas, singkat, dan dalam. Ini juga sangat dipengaruhi oleh kepandaian Pau Strathern dalam menulisnya. Ia merupakan dosen bidang filsafat dan matematika yang kini menetap di London, Inggris.
Ia merupakan pemegang penghargaan Somerset Mauggham, pengarang buku sejarah dan perjalanan, serta menulis beberapa novel. Tulisan-tulisannya dimuat di berbagai media besar, seperti Observer yang terbit di London, Inggris dan Irish Times. Ia memperoleh gelar sarjana filsafat dari Trinity College, Dublin.
Immanuel Kant sumber
Immanuel Kant yang dibicarakan dalam buku ini oleh Paul Strathern adalah filsuf kelahiran Koningsberg di Prusia Timur pada 22 April 1724. Ia mulai kuliah di Universitas Koningsber pada tahun 1741, tapi pada tahun 1746 ayah Immanuel Kant meninggal sehingga ia terpaksa berhenti kuliah, kemudian menjadi tutor privat untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya.
Tapi dalam perjalanannya ia kemudian melanjutkan lagi kuliahnya hingga berhasil memperoleh gelar sarjana pada tahun 1755 dari Universitas Koningsberg, dan menjadi privatdozent (pengajar junior) di universitas tersebut. Immanuel Kant mengajar mata kuliah matematika, filsafat, antropologi, dan geografi fisik.
Lima belas tahun kemudian, yakni pada tahun 1770, Immanuel Kant diangkat menjadi professor logika dan metafisika. Tahun 1781 ia menerbitkan karyanya Critique of Pure Reason. Karya-karya Immanuel Kant lainnya seperti Critique of Practical Reaseon terbit pada tahun 1788, dan Critique of Judgement pada tahun 1790.
Pada Oktober 1873 Immanuel Kant mengalami sakit berat untuk pertama kalinya sepanjang hidupnya, kemudian meninggal pada 12 Februari 1804 dan dimakamkan di Katredal Koningberg.
Buku 90 Menit Bersama Immanuel Kant yang ditulis Paul Strathern ini meski hanya buku saku berukuran kecil 13x19 Cm dan tebalnya hanya 90 halaman. Tapi membacanya, kita bisa memahami tentang sosok dan perjalanan hidup Immanuel Kant dengan karya-karyanya.