Students or students are the main target of education implementation. Educational system implemented is expected to produce quality beings from students or students who implement learning in the system of education applied. If education has not been able to provide a good educational change for students it can be said that education has not been able to achieve a goal intended by the education itself. In achieving a teacher's learning process in planning, implementation to evaluation must be required to always provide learning and attention to aspects owned by each pupil.
Peserta didik atau siswa merupakan sasaran utama pelaksanaan pendidikan. Sistem pendidikan yang dilaksanakan diharapkan mampu menghasilkan insan yang berkualitas dari peserta didik atau siswa yang melaksanakan pembelajaran dalam sistem pendidikan yang diterapkan. Jika pendidikan belum mampu memberikan perubahan pendidikan yang baik bagi peserta didiknya maka dapat dikatakan bahwa pendidikan itu belumlah mampu mencapai suatu tujuan yang dimaksudkan oleh pendidikan itu sendiri. Dalam mencapai prose pembelajaran seorang guru dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan hingga kepada evaluasi harus dituntut harus selalu memberikan pembelajaran dan memperhatikan aspek-aspek yang dimiliki oleh setiap murid.
Often sometimes teachers force every learner to follow each learning process according to their rules. Forcing the will and the students to obey the rules that he applied. Teachers should first be able to control the behavior of each learner. The teacher must be sure of the attitudes of each student, not the general level, the group or the level of student learning, but the teacher also needs to understand each character of each individual student. Each learner has a different character and unique. Have different levels of ability, tendency and attitude of life. These differences should be the center of attention of teachers in conducting a good teaching and learning process in an effort to achieve educational goals.
Sering kali terkadang guru memaksa setiap peserta didik untuk mengikuti setiap proses pembelajaran sesuai dengan aturan mereka. Memaksa kehendak dan menuntu siswa untuk patuh terhadap aturan yang dia terapkan. Seharusnya guru harus terlebih dahulu bisa mengusai perilaku dari setiap peserta didiknya. Guru harus tahu pasti tentang sikap yang dimiliki oleh setiap muridnya, bukan tingkat umum, kelompok ataupun tingkat belajar siswa, namun guru juga perlu memahami setiap karakter dari masing-masing individu siswanya. Setiap peserta didik memiliki karakternya yang berbeda-beda dan unik. Memiliki tingkat kemampuan, kecenderungan dan sikap hidup yang berbeda pula. Perbedaan-perbedaan itu seharusnya menjadi pusat perhatian guru dalam melangsungkan proses belajar mengajar yang baik dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
Learners have unique abilities and attitudes. This is in harmony with the science of Energy in the course of physics. Ability is an influence of the energy possessed by each individual. The ability of learners to understand the lesson depends on the energy side of each character of the learner. Energy is a measure of the ability of things to do a business. This energy can not be created and can not be destroyed but this energy can be converted from one form of energy to another energy form In physics there are known some types of energy, including: Gravity Potential Energy, Kinetic Energy, and Mechanical Energy. Each of these energies has different shapes and functions.
Peserta didik memiliki kemampuan dan sikap yang unik. Hal ini selaras dengan ilmu Energi dalam pelajaran fisika. Kemampuan merupakan sebuah pengaruh dari energi yang dimiliki oleh setiap individu. Kemampuan peserta didik dalam memahami pelajaran sangat tergantung dari sisi energi yang dimiliki dalam masing-masing karakter peserta didik. Energi merupakan suatu ukuran kesanggupan benda untuk melakukan suatu usaha. Energi ini tidak dapat diciptakan dan tidak dapat pula dimusnahkan tetapi energi ini dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Dalam ilmu fisika dikenal ada beberap jenis energi, diantaranya : Energi Potensial Gravitasi, Energi Kinetik, dan Energi Mekanik. Setiap energi ini memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda.
Can teachers force their will to learners by changing the energy that each learner has?
Apakah guru bisa memaksa kehendak mereka kepada peserta didik dengan mengubah energi yang dimiliki oleh setiap peserta didik ?.
Before being able to impose the will, a teacher must first understand some important aspects to be able to change that is owned by each learner. Because each learner has different energies then first need the teacher to know the character of each student from some of the following aspects:
Sebelum bisa memakasa kehendak, seorang guru terlebih dahulu harus memahami beberapa aspek penting untuk dapat mengubah yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Karena setiap peserta didik memiliki energi yang berbeda-beda maka perlu terlebih dahulu guru mengenal kakter dari masing-masing murid dari beberapa aspek berikut ini :
1. Personality Student, this personality attitude is a reaction or attitude rather than the way of teaching done by the teacher. This personality is the nature of each student, a shy student, for example, he will be more passive during the lesson.
2. Learning Styles, styles and habits of student learning become the next aspect to be considered by the teacher. This style will usually be able to accelerate students' understanding of the lesson. Not only in the habits, but also in certain conditions for example, the students will more easily understand the lesson if in a quiet place without a fuss.
3. Experience, students who have received relevant information or materials more easily respond, understand and apply the material provided by the teacher. Not only in the material, learning styles, and teaching methods is also the most important aspect to understand the character of each learner.
4. Communication, communication is the most important thing in the continuity of teaching and learning process. Each teacher is required to be able to interact with learners. This communication is not only communication between teacher and student, but also includes information aspect, lesson material, lesson tool, and other supporting aspects.
5. Understanding the Intellectual Student, learning ability, especially understanding and digging information is not the same. There are students who quickly understand and there are also students who are slow to understand it. A slow student needs to be mentored and woven with good communication to improve his / her ability to understand the lesson.
6. See Talent and Student Interest, talent and interest is one of the energy that comes from each student and is very important to be explored and optimized to achieve the ability that can be developed. For example, a student is better able to understand the subject of physics, then this is a talent that must be constantly nurtured and developed.
1. Kepribadian Siswa, sikap kepribadian ini merupakan suatu reaksi atau sikap dari pada cara mengajar yang dilakukan oleh guru. Kepribadian ini merupakan sifat dasar dari masing-masing murid,siswa yang pemalu misalnya maka ia akan lebih pasif saat pelajaran berlangsung.
2. Gaya Belajar, Gaya dan kebiasaan belajar murid menjadi aspek selanjutnya yang perlu diperhatikan oleh guru. Gaya ini biasanya akan mampu mempercepat pemahaman murid dalam menangkap pelajaran. Bukan hanya dalam kebiasaan, namun juga dalam kondisi tertentu misalnya, para siswa akan lebih mudah memahami pelajaran apabila ditempat yang sunyi tanpa keributan.
3. Pengalaman, siswa yang pernah mendapatkan informasi atau materi yang relevan ajan lebih mudah menanggapi, memahami dan mengaplikasikan materi yang diberikan oleh guru. Bukan hanya dalam materi, gaya belajar, dan metode pengajaran juga merupakan aspek terpenting untuk memhami karakter masing-masing peserta didik.
4. Komunikasi, komunikasi adalah hal terpenting dalam keberlangsungan proses belajar mengajar. Seriap guru dituntut untuk mampu berinteraksi dengan peserta didik. Komunikasi ini bukan hanya komunikasi antara guru dengan murid, tetapi mencakup aspek informasi, bahan pelajaran, alat pelajaran, serta aspek pendukung lainnya.
5. Memahami Intelektual Murid, kemampuan belajar terutama memahami dan menggali informasi tentu tidak sama. Ada siswa yang cepat memahami dan ada pula siswa yang lambat untuk memahaminya. Siswa yang lambat perlu dibimbung dan dijalin komunikasi yang baik untuk meningkatkan kemampuan dia dalam memahami pelajaran.
6. Lihat Bakat dan Minat Siswa, bakat serta minat adakah salah satu energi yang berasal dari masing-masing siswa dan sangat penting untuk digali serta dioptimalkan untuk mencapai kemampuan yang dapat dikembangkan. Misalnya, seorang siswa lebih mampu memahami pelajaran fisika, maka ini adalah bakat yang harus terus dibina dan dikembangkan.
Some differences in attitude should be the attention of every teacher in carrying out duties as educators. The teacher may decide how he or she should go through the teaching and learning process but if he does not understand the energy character of each student then it will not be easy to achieve the learning objectives. Teachers or mentors should certainly make the planning, implementation and evaluation of the process that has been done. The above differences are necessary to be considered so that teachers are able to manage and achieve the objectives of the education system used and applied.
Beberapa perbedaan sikap tersebut haruslah menjadi perhatian setiap guru dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik. Guru dapat saja menentukan bagaimana ia harus melangsungkan prose belajar mengajar tetapi apabila ia tidak mampu memahami karakter energi dari masing-masing siswanya maka tidak akan mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru atau mentor tentu harus membuat perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi terhadap proses yang sudah dilakukan. Perbedaan-perbedaa di atas sangat perlu untuk diperhatikan sehingga guru mampu mengelola dan mencapai tujuan dari sistem pendidikan yang dipakai dan diterapkan.
In other ways to achieve that goal the teacher must understand the science of educational psychology. Educational psychology is a branch of educational science that conducts studies of human ways of learning, studying science in the world of education, educational evelectivity, education intervention, the procedure of effective education, as well as social psychological aspects in education.
Dalam hal lainnya untuk mencapai tujuan tersebut guru harus memahami ilmu psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan cabang ilmu pendidikan yang melakukan kajian-kajian cara-cara manusia belajar, mempelajari ilmu dalam dunia pendidikan, evektivitas pendidikan, intervensi pendidikan, tata acara pendidikan yang efektif, serta aspek-aspek psikologis sosial dalam dunia pendidikan.
More specifically, the awareness of energy possessed by each student will help teachers to more easily implement their education system. To perform the transformation refines the sensitive nature and how the guidance of self, because basically the teacher also has energy from within himself. These humans live in a sea of different energies of varying frequencies that are interconnected to create different shapes and patterns. The field theory of energy in the psychological world says that consciousness is related to the frequency of energy within or around the body will be able to make us understand each character possessed by each person.
Lebih jelasnya, kesadaran terhadap energi yang dimiliki oleh tiap-tiap siswa akan membantu guru untuk lebih mudah menerapkan sistem pendidikannya. Untuk melakukan transformasi memperhalus sifat sensitif dan bagaimana petunjuk dari daam diri, karena pada dasarnya guru juga memiliki energi dari dalam dirinya. Manusia ini hidup dalam lautan energi yang berbeda-beda dari beragam frekuensi yang saling berhubungan untuk menciptakan berbagai bentuk dan pola. Teori medan energi dalam dunia psikologis mengatakan bahwa kesadaran berhubungan dengan frekuensi energi didalam atau disekitar tubuh akan mampu membuat kita memahami setiap karakter yang dimiliki oleh masing-masing orang.
So you as a teacher must be able to combine the energy you have with the energy that your learners have to create a pattern that has the same characteristics. Instead of forcing the will to them, approach and master the energy of each character that your students have. If you still lack understanding of this then please study your physics again, Albert Einstein has formulated this in the form E = MC2 which means energy (E) is equivalent to mass (M) multiplied by the square of the speed of light. This means that both energy and mass have the same thing in different forms.
Jadi, anda sebagai seorang guru harus mampu menggabungkan energi yang anda miliki dengan energi yang yang dimiliki oleh peserta didik Anda untuk menciptakan satu pola yang memiliki karakteristik yang sama. Bukan memaksa kehendak kepada mereka, lakukan pendekatan dan kuasai energi dari masing-masing karakter yang siswa anda miliki. Jika Anda masih kurang bisa memahami hal ini maka silahkan pelajari lagi ilmu fisika Anda, Albert Einstein telah merumuskan hal ini dalam bentuk E=MC2 yang berarti energi (E) setara dengan massa (M) dikali kuadrat kecepatan cahaya. Hal ini memberikan makna bahwa baik energi mau pun massa memiliki hal yang sama dalam bentuk yang berbeda.
That is, you should be able to balance this though with the amount of mass (students) in one study room to reach dozens of people. Understand the character of each energy each student has.
Artinya, anda harus mampu menyeimbangi ini meskipun dengan jumlah massa (siswa) dalam satu ruang belajar mencapai puluhan orang. Pahami karakter dari tiap-tiap energi yang dimiliki masing-masing siswa.
Facebook Fans Page Community Steemit Indonesia
Follow Us On Facebook
Look forward to the next post in upcoming post steemit education.
Regards Steemians
Scout salute
Tem Work Scout Education From Indonesia
@ponpase @pojan @bangmimi
Thanks For @steemiteducation
