RUPANYA KAU MENGANGKANG JALAN
Muklis Puna
Kenapa kau cabik pagar malamku
Tembok gulitaku kau rontokkan dengan dengusan napas,
Khilaf ku menganggap mu maha
Kusangka kau titisan langit lewat malaikat pencerah jiwa
Di kejauhan tampak kau mengangkang jalan
Derasnya arus pujian menyeretku pada kekaguman
Mulutmu menyenbur mutiara beracun diksi
Kau giring aku ke lembah dahaga kasih
Kau pikir aku gila sensasi dalam gundukan aksara
Oh...tidak....
Sebelum namamu bertaut dalam jiwaku
Aku sudah mengeja kemana ulahmu mengarah
Madu manikam berbusa di mulutmu
Rupanya kau usut pujian dibalik petuah
Malam ini tlah kau tampakkan satu muka dua paras
Di depan kau pasang topeng pendekar
Di tikungan kau tikam di ulu hati
Kau suguhkan susu di gelas tuba
Kau......
Indah memukau sandiwaramu kawan..
Lhokseumawe, 10 Mei 2017