Mengajar merupakan salah satu profesi mulia di dunia ini. Kemuliaan tersebut berasal dari proses dan hasil yang dari sebuah proses pengajaran. Bayangkan, sebagai manusia yang terikat dengan ruang dan waktu kita memiliki batas dan akhir dari sebuah kehidupan. Lantas siapakah yang akan mengingat, merekam dan mentransfer sejarah panjang dunia ini beserta dengan manusia yang tinggal di dalamnya?
Pengajar, pengajar dan pengajar...
Dunia dan seisinya merupakan satu kesatuan yang tinggal dan kita masuk di dalamnya. Berbagai pengetahuan yang dapat dilihat, dirasakan dan dipelajari tentu melalui proses perenungan yang panjang. Dibalik keterbatasan kita secara ruang dan waktu, akal dan qalbu memperantarai keterbatasan tersebut.
Pengajar menjadi medium utama dalam proses pengajaran. Dan sepatutnya, lembaga pengajaran memilki gudang yang menampung seluruh pengetahuan yang pernah ada di dunia ini. Oleh karena itu, pengajar menjadi unsur yang paling penting dalam sebuah peradaban.
Jadilah pengajar yang selalu berada di tengah proses transfer pengetahuan. Proses silang penerima pembelajaran dan pengajar menjadi sebuah sistem yang tidak terpisahkan. Dengan demikian, menjadi pengajar merupakan sebuah keniscayaan.
Berbicara tentang sebuah keniscayaan pembelajaran, itu dapat dikatakan seperti sunnatullah. Bahkan Sebuah hadist dari Rasulullah mengingatkan kita agar selalu menjadi generasi pembelajar sampai maut memisahkan raga dan jiwa ini.
Apalagi setelah kehadiran Steemit sebagai media multi-platform. Steemit menjembatani keinginan, harapan dan hasrat untuk terus membaca dan belajar dari siapa saja. Lintas generasi, lintas profesi, lintas usia, kita akan terus belajar.
Nah, jadilah generasi pembelajar dan terus mencari hal positif dimanapun kita berada.
Semoga bermanfaat
@aikamil