Banyak orang yang menempatkan makna takdir diluar 'porsi'nya, bila suatu usaha yang sedang dilakukan mengalami kegagalan, maka takdir adalah kata terakhir yang dinisbatkan. Takdir dalam KBBI diartikan dengan ketentuan,ketetapan atau nasib, sehingga bila dimaknai dengan sederhana takdir bisa dikatakan ketentuan yang tidak bisa dirubah atau sudah final.
Makna takdir sebenarnya sangat luas, andai takdir memang ketentuan yang tidak bisa dirubah maka tidak mungkin Tuhan menyuruh umatnya untuk berdoa, atau melakukan usaha untuk merubah keadaan. Secara tersirat dalam beberapa firman Nya Tuhan mengisyaratkan bahwa tidak selalu Tuhan merubah sesuatu secara "Kun Fayakun", tetapi dalam banyak kasus Tuhan melakukannya melalui tangan-tangan manusia.
"Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang merubahnya", disini bisa kita cermati bahwa nasib bisa dirubah melalui proses sebuah usaha, dan Tuhan bekerja (keterlibatan Nya) melalui tangan-tangan manusia yang melakukan proses tersebut.
Ilustrasi penjelasan tentang takdir
Bila kita analogikan, misal sebuah bola dilempar dengan keras ke dinding beton, maka takdir bola tersebut adalah akan terpantul, semakin keras dilempar maka semakin jauh pula pantulannya, begitu juga bila seorang siswa belajar dengan tekun maka takdir siswa tersebut akan naik kelas, sebaliknya bila siswa tersebut malas belajar maka takdirnya tidak naik kelas.
Dari pemaparan diatas bisa kita simpulkan bahwa takdir adalah hasil akhir atau resiko yang akan terjadi (didapat) dari sebuah usaha. Bila usahanya keras maka takdirnya baik, begitu juga bila usahanya lemah maka resikonya adalah takdir buruk.
Dalam sebuah perjuangan (usaha) dalam kehidupan, baru bisa dikatakan menerima takdir bila seseorang sudah menempuh tahap demi tahap (proses) dari sebuah perjuangan.
Tahap pertama adalah berusaha dengan keras baik dengan tenaga maupun pikiran, usaha dengan tenaga adalah seperti kerja keras, sedang usaha dengan pikiran adalah dengan meningkatkan ilmu pengetahuan sehingga melahirkan ide-ide maupun kemampuan atau skill, semakin tinggi pengetahuan seseorang maka penggunaan tenaga dalam suatu pekerjaan semakin ringan (berkurang). Bekerja dengan tenaga semata hasilnya tidak akan maksimal, karena seperti buruh atau pekerja kasar lainnya juga bekerja keras, tapi hasil yang didapat tidak sebanding dengan usaha yang dilakukannya.
Sesudah berusaha tahap selanjutnya adalah berdoa, karena kita manusia sungguh tak punya daya tanpa campur tangan Tuhan terhadap apapun yang kita lakukan. Berdo'a adalah salah satu bentuk pengakuan terhadap kelemahan seorang hamba. Usaha tanpa do'a adalah ibarat sungai tak bermuara, tak ada tempat berpijak. Berkat do'a inilah Tuhan akan bekerja dengan cara Nya.
Tahap terakhir dari sebuah usaha adalah tawakal, tawakal artinya berserah diri kepada Tuhan terhadap hasil akhir dari proses usaha yang telah kita lakukan, hasil akhir adalah buahnya, inilah yang dinamakan takdir. Sehingga tidak ada lagi orang yang menyalahkan takdir terhadap kegagalan suatu pekerjaan tanpa melakukan proses dari tahapan diatas, tidak serta merta orang yang berkubangan dalam kemaksiatan dengan gampangnya mengatakan 'sudah takdir', padahal secuil pun tidak berusaha keluar dari lobang hitam tersebut...
Wallahu"alam Posted from my blog with SteemPress : https://bagbudig.xyz/kesalahan-memaknai-takdir/