Kopi sambil diskusi telah menjadi satu tradisi yang diwariskan oleh para dedengkot terdahulu kami sebagai generasi Aceh. Sehingga perilaku itu terus berlanjut sampai ke generasi muda era milenial sekarang ini tak terkecuali kami.
Malam itu, disela-sela menghadiri kegiatan buka puasa bersama dengan keluarga Atjeh Connection Communty di The Atjeh Connection resto dan coffee, Sarinah, Jakarta. Saya sempatkan diri berdiskusi kecil dengan teman-teman mengenai Trend penggunaan media sosial yang bisa memberikan Reaward bagi pengguna dalam bentuk Dollar yaitu, Steemit.
Kebetulan diantara kawan-kawan yang lain, saya telah lebih dulu ikut bergabung dalam menggunakan media Steemit saat masih saya berada di kampung halaman tanah rencong negeri berjulukan Daerah Serambi Mekkah, Provinsi Aceh, tepatnya di Kabupaten Bireuen, sebagian tempat ber-ekspresi lewat media sosial. Jadi, sangat tepat, mengingat teman-teman Aceh dijakarta yang belum begitu banyak terlibat dalam penggunaan steemit tersebut.
Awalnya, saat masih minggu pertama menjajaki kaki di Ibukota Jakarta, saya sempat dibuat bingung untuk mencari tempat nongkrong yang enak seperti kebanyakan di Aceh dipenuhi lumayan beragam jenis model kedai kopi menarik untuk disinggahi.
Maklum, sebagai pendatang baru. Wajar dan sangat wajar untuk dimaklumi, jika masih rada-rada buta untuk menyesuaikan diri dengan suasana dan kondisi lingkungan yang sedikit terlihat lumayan agak asing. Hehehehe....!!! Curhat dikit... Wkwkwkwkwkwk.
Hal itulah, kemudian mendorong saya untuk sedikit memperkenalkan Steemit buat teman-teman baru di Ibukota Jakarta Ini.
Ide itu lantas muncul secara tiba-tiba dibenak pikiran saya dikarenakan suasana tempat dan Kenikmatan rasa Kopi Aceh yang begitu menggoda, saya menyebutnya ini baru suasana "Jakarta Rasa Aceh" ketika berada di The Atjeh Connection resto dan coffee malam itu.
Lantas, disini saya juga sedikit berpikir dan ingin berbagi cerita tentang apa yang unik dan sedikit berbeda dari The Atjeh Connection resto dan coffee yang menggugah imajinasi dengan suasana kenyamanan.
Meski belum terlalu banyak yang saya tahu, menurut informasi The Atjeh Connection resto dan coffee itu adalah kedai kopi salah satu milik pengusaha Asli kelahiran tanah rencong Aceh yang berada di Ibukota Jakarta, Tepatnya di Sarinah Tower.
Suasana kedai yang begitu adem, dihiasi berbagai pernak-pernik berbagai ragam alat adat budaya Khas Aceh, koleksi mata uang zaman dulu, alat-alat perang khas daerah, benar-benar unik setrika besi, alat pemutar pita musik dan film zaman kompeny, tv hitam putih era 80-an, hingga Foto-foto beberapa tokoh sejarah perjuangan Asal Nanggroe Serambi Mekkah Tanah Rencong Aceh serta berbagai ragam model alat barang peninggalan zaman dulu.
Suasana itulah yang membuat suasana berbeda disamping kita asyik menikmati seduhan kopi, seolah terasa seperti sedang berada dalam sebuah meseum peradaban khasnya budaya Aceh.
Tak hanya itu, ternyata dibalik nama kedai yang berciri khas ala Aceh, disitu juga dilengkapi dengan berbagai macam menu minuman dan makanan ala Aceh banget. Mulai dari beberapa unsur ragam minuman kopi asli Aceh yang telah mendunia, juga dilengkapi makanan khas Aceh, seperti Mie Aceh, Kuah Plik Aceh, Keumamah Aceh, Payeh Aceh, serta makanan cemilan seperti Adee, timphan, Apam, dan juga berbagai ragam lainnya.
Dari situlah muncul dibenak hati hingga wajar kita ungkapan yang saya alami saat santai dikedai tersebut "The Atjeh Connection, Nikmatnya Ngobrol dan Ngopi di Ibukota Jakarta Rasa Aceh".