*mesjid besar bujang salim keudee krueng geukueh -kec.dewantara-aceh utara-prop. Aceh.
Dewantara- Bismillahirrahmanirrahim, Kawan2 steemian di persada nusantara, Pagi ini ada yang lain dari apa yang saya rasa sebelumnya, Ada kekhawatiran membeku karena takut kehilangan rasa kangen atau karena puluhan alasan lainnya yang tak pasti, entah kenapa kenderaan roda dua yang mengantarkanku pagi ini terasa seperti sepeda kecilku tempo dulu yang menemaniku berkeliling setiap usai shalat shubuh di kampung halamanku ini.
Keudee Krueng Geukueh, sebuah kampung padat penduduk di Aceh Utara, tempat dimana orangtua tercinta membesarkan kami sekeluarga setelah setahun sebelumnya kami lahir di Tanah kelahiran ibunda bernama Blang Pulo kota lhokseumawe 33tahun silam, di krueng geukueh inilah sejak usia setahun saya dibesarkan, suka duka, susah senang, riang gembira dan berbagai suasana kami lalui bersama keluarga besar kami disini dan segenap masyarakat yang sangat luarbiasa kala itu.
*Rumah kediaman kecil kami semasa menjalani kehidupan di krueng geukueh 1985-1997. Dan Balai Pengajian Nurul Iman yang megah pada masanya.
Di istana surga kecil ini orang tua saya yang dikenal dengan panggilan Tgku.Li (Alm.Tgk.Razali AR) menata rumah tangga kami dengan sangat bahagia, mencurahkan segenap waktu dan tenaga demi keluarga bahkan sang ayah juga menghadiahkan waktu malamnya untuk mengajar mengaji di meunasah dan balai pengajian di samping rumah. Kebersamaan kami bersama masyarakat Dewantarapun berakhir di tahun 1997, karena sosok kakek dan nenek harus kembali lebih dahulu menghadap Allah dan segala kebutuhan yang membebani ibunda maka dengan alasan tersebut akhirnya kami harus ikut sekeluarga beranjak pindah ke kampung halaman ibu tercinta tempat kami dilahirkan.
Sejak itu....
*lapangan bola kaki keudee krueng geukueh dulu yang telah berubah menjadi object ekonomi dan hiburan malam masyarakat (meski belum optimal)
(Bersambung)