Selamat pagi para stemian semua. Semoga sehat selalu dan selalu dalam lindungan tuhan yang maha esa.
Sudah sangat lama aku tidak pernah menulis lagi karena pada dasarnya aku bukan orang yang pandai merangkai kata-kata. Tapi kali ini aku mencoba merangkai kata itu menjadi sebuah cerita perjalananku.
Awal bulan maret aku mendapat kabar yang tidak bagus, mengapa aku sebut tidak bagus??? Karena paman dari pihak ibu kandung aku meninggal dunia. Tanpa pikir panjang aku langsung jumpai supervisor untuk minta izin pulang kampung. Aku berada di perantauan yaitu di kota pempek (Palembang). Alhamdulillah aku dapat izin 3 hari di hitung mulai hari senin karena sabtu dan minggu aku libur. Setelah menunaikan salat jm'at aku langsung pesan tiket untuk flight hari sabtu.
Aku langsung kasih kabar kepada bg ucok (husaini) kalau aku sabtu balek kampung dan bg ucok bilang biar abg yang jemput ke bandara nanti, jam berapa sampai kabari aj. Singkat cerita aku tiba di bandara SIM jam setengah 10 malam. Setelah jumpa dengan bg ucok kami langsung menuju ke salah saru warung kopi yang sering kami nongkrong dulu. Begitu sampai di warung yang di tuju, ada seorang teman yang bernama bg bewe (munawar khalil) kaget melihat aku. Dengan bahasa aceh beliau berkata "hai gam kawoe pakon hana kapeugah peugah". Disitu kita ngopi sambil berbagi cerita seperti dulu.
Kopi Sanger
Tidak terasa jam sudah menunjukan dini hari, kami bubar dan aku di antar kerumah.
Keesokan harinya aku pergi ke rumah alm paman dan aku minta di antarkan ke kuburannya, sampai di kuburan aku melakukan seperti biasa umat muslim lakukan yaitu baca yasin, seletah selesai aku kembali ke rumah dan ngobrol dengan saudara dan ada orang tua aku juga. Ibu aku bertanya:
Mamak : kapan balik lagi ke Palembang?
Anak : hari rabu mak balik.
Mamak : ouh lama masih, duit ada kan? Kalau ada sebelum balik palembang, mampirlah dulu ke tempat ryka. Kemarin pas dia wisuda kan gk bisa pulang jadi sekarang selagi bisa pulang mampir lah kesana.
Anak : kalau mamak bilang gitu, yasudah hari senin berangkat kesana.
Sebelumnya aku perkenalkan ryka adalah calon istriku dan dia berada di kabupaten 50 kota, sumatra barat.
Jam 3 siang aku dapat pesan dari bg ucok melalui whatsapp. Dia bilang sore nanti jam 4 kita ke laot aja, abg tunggu di warkop biasa. Singkat cerita kami sudah sampai di laut, di situ ad imam anak pantai, bg awi nyak, yasier, bg ucok beserta istrinya.
Pantai Babah Kuala
Sambil duduk bercerita tak terasa hari tambah gelap dan langit pun mulai mendung, tidak terasa hujan pun turun tidak reda-reda sampai jam 7 malam. Keluarlah lah sebuah ide dari aku kalau makan mie kepiting enak ni sambil aku bilang kalau palembang beda sensasinya makan mie kepiting. Hujan mulai reda dan kami pun meluncur ke pasar ikan untuk beli kepiting dan langsung menuju ke warung mie untuk di masak.
Mie Kepiting
Selesai menyantap mie kepiting, aku berkata kalau aku besok berangkat ke padang untuk jumpai ryka. mereka pada bengong semua. Tapi aku kembali melontarkan kata yang sama.
Pagi senin aku bergegas untuk siap-siap menuju bandara karena akan berangkat lagi ke tempat ryka. Sampai di bandara minang kabau, aku melanjutkan perjalanan menuju ke tempat ryka. Aku turun di persimpangan dan ryka sudah menunggu aku disitu. Hati sangat senang waktu pertama sekali jumpa karena kami sudah lama tidak berjumpa yang disebabkan oleh jarak kami yang jauh. Sampai di rumah ryka, kedua calon mertua serta calon adik ipar sudah menunggu aku di rumah. Kami makan malam bersama dengan menu khas minang yaitu rendang padang. Sensasi makan yang sungguh luar biasa. Selesai makan kita ngobrol dulu sekalian aku minta izin kalau besok aku sama ryka mau jalan-jalan berdua karena hari rabu sudah balik lagi ke palembang. Semua kaget. Kenapa cepat kali??? Ryka langsung jawab iya izin cuman 3 hari. Hari kamis sudah mulai masuk lagi. Akhirnya papa ryka memberi izin untuk kami jalan-jalan besok dengan syarat hari rabu sekeluarga ikut antar aku ke bandara. Dalam hati aku sangat senang dengan kebaikan mereka.
Keesokan harinya setelah minum kopi pagi hasil racikan ryka, kami siap-siap untuk pergi jalan-jalan. Aku menghabiskan waktu jalan-jalan berdua bersama ryka mulai dari pagi sampai sore.
Lobang Jepang
Taman Panorama Ngarai Sianok
Jam Gadang
Air terjun harau
Kelok 9
Setelah seharian kami jalan-jalan, kami pulang untuk beristirahat. Keesokan harinya masih minum kopi hasil racikan ryka, papa ryka tanya jam berapa pesawat padang-palembang. Aku jawab jam 6 sore udah sampai bandara.
Langsung papa ryka ambil mobil, suruh kami siap-siap smuanya, katanya sebelum ke bandara kita harus sempat makan siang dulu di pantai padang. Langsung kami semua bergegas mempersiapkan apa yang perlu dan aku langsung packing. Selesai semua kita langsung jalan. Sampai di pantai padang jam 2 siang, kita langsung makan siang dan papa ryka beli ikan bakar sambil bagi ini 1 untuk ryka sama aku, ini papa sama mama, ini muk (kakaknya papa ryka) sama nenek (dari pihak papa ryka).
Pantai Padang
Keluarga Besar
Setelah santai sejenak, kami langsung menuju ke bandara minang kabau. Rasa sedih terlintas di raut wajah mereka. Bahkan ryka sempat meneteskan air mata. Sambil berpamitan, aku berkata semoga lebaran nanti dapat izin akan kesini.