Hi all friends
On this occasion I want to share the story about the brick making process, which most of indonesian community use it to build houses, shops etc.
This photo of bricks that have been in the print dry because it is still wet /soft
Hi sahabat semua
Pada kesempatan ini saya ingin berbagi cerita tentang proses pembutan batu bata, yang kebanyakan dari masyakat indinesia menggunakannya untuk membangun rumah, toko dll
Ini photo batu bata yang telah di cetak yang di keringkan karena masih basah/lunak
And this in the read this toturial way of making it is by using clay that has been lifted onto the table ready to print
Dan ini di baca ini toturial cara membuatnya yaitu dengan menggunakan tanah liat yang telah di angkat ke atas meja yang siap untuk di cetak
Mold tools made of wood that has been carved to the maximum extent possible and tools to cut it made of rattan
Alat cetakan yang terbuat dari kayu yang telah di ukir semaksimal mungkin dan alat untuk memotongnya terbuat dari rotan
This is a work that many women do to help meet the needs, per brick stone at a wage of IDR 50 or 5 cents, the workers usually are able to print 1000 stone per day, it seems to be complicated but if we want to try it I think in a day we can do it, but if we are not accustomed definitely do not want to learn because dirty with clay is in use as raw materials to make bricks
Ini merupakan pekerjaa yang banyak di kerjakan oleh kaum hawa untuk membantu mencukupi kebutuhan,per batu batu bata di upah seharga IDR 50 atau 5 sen, para perkerja biasanya mampu mencetak 1000 batu per hari, kelihatannya memang agar rumit tapi bila kita mau memcobanya saya rasa dalam sehari kita sudah bisa melakukannya, tapi bila kita tidak terbiasa pasti tidak ingin belajar karena kotor dengan tanah liat yang di gunakan sebagai bahan baku untuk membuat batu bata
And this final result of printing after dried but not yet ended here, there are many stages of the process for foam in use that is by burning until the color change from the color of the soil
Dan ini hasil akhir dari pencetakannya setelah dikeringkan tapi belum berakhir sampai disini, masih banyak tahapan proses untuk busa di pakai yaitu dengan cara membakar sampai warnanya berubah dari warna tanah
This is the place used to burn the bricks that have been printed earlier and in a neat arrangement in it before the brick craftsmen burn it, the time required for the process of maturation of its maximum 4 days 4 nights
Ini tempat yang di gunakan untuk membakar batu bata yang telah di cetak tadi dan di susun secara rapi didalamnya sebelum para perajin batu bata membakarnya,waktu yang di butuhuntuk proses pematangan nya maksimal 4 hari 4 malam
The burning process is also inhibited in the rainy season because workers can not use wood to turn the fire 🔥
Proses pembakarannya juga ada yang terhambat bila keadaa musim hujan karena para pekerja tidak bisa memakai kayu untuk menghidupkan api 🔥
And this is the end result of all, the price of red rock is very much different from the stone that is still raw, because the process stages take a lot of time and cost, the price of custom bricks soared during the rainy season he caused the drying process is very long
Dan ini hasil akhir dari semuanya, harga batu merah sangat jauh berbeda dengan batu batu yang masih mentah, karena tahapan prosesnya memakan banyak waktu dan biaya,harga batu bata kebiasaan melonjak saat musim hujan tiba dia akibatkan proses pengeringannya sangat lama
