Ada banyak trik yang dapat digunakan agar mampu menulis setiap hari. Trik-trik tersebut bisa saja berhasil untuk saya, tapi belum tentu akan berhasil bagi orang lain.
Salah satu trik yang sudah kelewat klise dan terus diulang-ulang, misalnya, tulislah kejadian atau hal-hal yang terjadi sehari-hari dan dekat dengan kehidupan kita. Trik ini terkesan sangat sederhana dan pasti mampu dilakukan oleh siapa saja. Soalnya, setiap hari, dari pagi sampai malam hari, kita mengalami banyak sekali momen berharga hasil dari interaksi dengan orang-orang. Ada momen biasa saja, tapi ada pula momen yang meninggalkan kesan mendalam. Momen inilah yang perlu kita olah sebagai bahan tulisan.
Kalau saya tak salah ingat, trik begini kerap saya dengar disampaikan oleh penulis yang mengaku sudah banyak makan garam di dunia persilatan penulisan. Bagi mereka trik ini sangat mudah sekali tapi bagi saya tampak berat, dan karenanya jarang saya lakukan. Bagi saya, trik yang berat itu lebih bagus diabaikan saja.
Penulis yang mengaku senior kerap memberi saran dan trik menulis, yang lagi-lagi klise. Soalnya trik dan saran ini cukup sering kita dengar, dan karena terlalu seringnya kita dengar, trik ini pun terdengar begitu mudah dipraktekkan. Misalnya, kita diminta menulis apa yang dilihat, didengar, dirasakan, diucapkan dan apa yang sedang dipikirkan. Coba, trik ini tampak mudah, bukan? Saya akui inilah trik yang paling sulit dan tak semua orang mampu melakukannya.
Di Steemit, kita 'dituntut' menulis setiap hari, minimal dua postingan dalam sehari. Soalnya, masa upvote untuk sebuah tulisan dihitung selama tujuh hari. Kalau ingin mendapatkan reward setiap hari, otomatis kita harus menulis satu tulisan setiap harinya, agar setelah seminggu berlalu kita mendapatkan reward secara rutin: tiap hari. Sistem ini menuntut para kreator konten untuk menjadi penulis kreatif, mengemas hal-hal sederhana menjadi sebuah tulisan yang renyah dibaca. Sialnya, tak semua dari kita mampu melakukannya.
Kali ini, saya ingin berbagi trik sederhana (dan percayalah trik ini belum saya terapkan), mampu dilakukan oleh siapa saja. Trik ini cocok untuk mereka-mereka yang kerap mengeluh tidak punya ide menulis. Hai, anak muda, cepat katakan apa triknya? Tak usah bertele-tele terlalu panjang (kami tahu kau sedang bermain-main agar jumlah kata dalam tulisanmu cukup). Baiklah kalau begitu, saya akan bagikan triknya sekarang.
Bacalah koran pagi, dan perhatikan satu-dua berita yang benar-benar menarik perhatian kalian. Baca pelan-pelan dan pahami apa yang ditulis dalam berita tersebut. Cari apa yang kira-kira tampak aneh dari berita itu. Yang harus kalian lakukan adalah menulis ringkasan dari berita itu dalam bahasa kalian sendiri, dan bikin ulasan atau komentar kalian terhadap berita dan apa yang ditulis dalam berita ini. Ingat, jangan kalian ketik ulang berita tersebut karena bukan demikian trik yang disarankan!
Oh ya! Satu lagi trik yang juga boleh kalian terapkan atau praktekkan adalah menulis kisah dan cerita di balik sebuah foto. Trik ini cukup sering saya lakukan dan sejauh ini tampak berhasil. Lagi pula, trik ini tidak sukar-sukar amat dan hampir setiap orang dari kita memiliki stok foto berlebih di dalam memori handphone. Sesekali ketika ide menulis sedang kering, buka-buka saja galeri smartphone, dan mulailah melihat foto demi foto. Saya percaya, setiap foto yang tersimpan di galeri itu punya cerita tersendiri.
Jadi, kenapa tidak diolah saja sebagai tulisan, bukan?