Bebek dari lambaro, reubong kala dari ketapang. Di dalam belanga bertemu juga.
Setelah gagal beberapa kali, akhirnya pada tanggal 9 juni 2018 kemarin, acara pembatalan puasa bersama di markas kanot bu berhasil dilaksanakan.
Pembagian pasukan Bataliyon dalam tugas taktis dan administrasi terbilang sangat siap. Sertu @harock pada pukul 12 siang sudah menghubungi saya. Katanya jika sedikit saja waktu kelewat zuhur, maka pasukan gerilya akan membabat habis bebek di pasar lambaro.
Semua pasukan tempur akhirnya berkumpul pada jam 1 lewat lewat sejengkal ke kiri. Aku dengan @harock bergegas ke lambaro. Sialnya seperti perkiraan, hanya ada satu tempat jagal yang masih beroprasi. Sementara yang lain, baru beberapa menit tergembok dan hanya menyisakan bulu-bulu bebek di depan kedai.
Singkat cerita kami berhasil membawa 5 bebek bugil ke markas. Bebek itu kurus-kurus. Nampak tulang perincuen bak sundak U meruncing ke atas.
Satu kilo bumbu dengan rempah yang berkualitas kami ambil di tempat gilingan yang sudah teruji keahliannya.
Sampai di markas, beberapa pasukan tambahan sudah menyiapkan tungku, belanga, aweuk, dengan semangat yang luar biasa.
Jam 16:50, api mulai dinyalakan. Potongan bebek beserta bumbu di lemparkan ke belanga. Sengah jam berlalu. Bau rempah yang yang mendidih bersama potongan danging, menguar ke segala penjuru.
Pasukan boh timon taiwan, mulai beraksi. Dua timun asal sibreh dengan warna merah yang menggoda diparut, lantas di tuang ke dalam baskom bersamaan sirup cap patung. Potongan es batu, di tuang serta ke dalamnya.
Pukul 18:25 semua tugas selesai terlaksana dengan baik. Akhirnya kami bisa santai beberapa menit, sambil menunggu aba-aba pembatalan dari bapak Irwandi yusuf melalui corong pengeras suara yang di putar di menasah dan mesjid terdekat.