homalamba

Lama sudah tak memosting sesuatu di sini. Hari-hari lewat penuh sibuk meski kalau boleh jujur kerap sering merasa terkantuk-kantuk. Hari ini aku ingin bercerita kembali. Karena agak sedikit lambat dalam

Hello @sndbox, I'm happy to have a chance to participate in your monthly contest, this is my entry. I hope your day is fun. Best regards @homalamba

Disaat gelap masih menyelimuti fajar, Aku mulai bangkit dari tempat tidur. Dan tanpa harus berfikir pajang lagi, aku langsung bergegas mengisi pakaian dan beberapa pernak pernik lainnya kedalam tas ku.

Hello @curie! I'm happy to have a chance in your logo contest. Here is my entry I started to get inspired after reading your Whitepaper. Hope you like it my job.

Watch video on dMania

Sepanjang kanvas yang digelar ibuku, ada banyak kenangan yang belum bisa kuunggah menjadi lukisan. Tanganku gemetar tatkala pulang ke rumah lama dengan pagarnya yang ringsek digok-gok tsunami. Ayah

The challenge is complicated, but I am very happy. thanks @opheliafu, who created the #doodleon contest. May more future contests be made. this is my drawing process. step 1: step 2: step 3: step 4: step

Mami. Memang sudah tak asing lagi bagi masyarakat @kanotbu, apabila waktu makan telah tiba. Niscaya, dia akan menghampiri siapa saja yang menenteng kantong plastik. Apapun isi didalamnya, dia ngak bakalan

Philadelphia is one of the largest cities in the state of Pennsylvania, United States of America. The location is very strategic, makes me want to go there soon. Never mind to Philadelphia, to the capital

Malam semakin larut. Angin yang berhambus malu-malu menerpa dedaunan yang melambai-lambai, suasana menghening. Dari jauh, anjing melolong panjang seperti malam yang berlalu melambat menuju jam 03.00WIB.

After the Tsunami hit the province of Aceh in 2004, there are so many uninhabitable buildings. One of it is toilet, which is usually a place of stargazing while take a dump, has now grown with small trees

Bertepatan pada hari minggu, 14 januari 2018, keluarga besar @kanotbu mengadakan acara syukuran turun tanah buku “Judul Di Belakang" (JdB). Buku ini lahir dari rahim Tansopako Press. Menurut penuturan

Lelaki paruh baya itu, berdiri di pinggir jalan dekat tiang reklame, melihat ke arah kerumunan orang yang sedang mengantri gas elpiji, dan memandang tabung gas kosong yang dipegang oleh seseorang dalam

Minggu kemarin saya diajak @marxause ke pantai Lampuuk,bukan untuk berlibur atau mandi laut,tetapi kami cuma mencicipi kuah beulagong. Siang itu, kami berjalan mengendarai sepada motor menuju pantai

Cahaya mulai meredup, Warna langit pun kian berubah. Matahari tenggelam perlahan-lahan. Alam menjelma menjadi gelap. Oooh malam, Engkaukah itu yang datang? Jangkrik menjerit membuka malam. Angin berhembus

Malam karab reuneum Puisi seperti kanvas yang diperkosa perupa Hitam, gelap dan pekat Dua menit setelah azan, Magrib menggelegar membangunkan setan tidur. Alam pulas dalam peluk senja.

Hujan jatuh begitu halus Merata bagai ribuan ujung jarum yang menusuk tanah Suara katak terdengar bagai klakson mobil yang kesal saat jalan sedang macet Malam terus saja berjalan Menyeret jarum jam dan

Malam sepi. Angin berayun laksana hantu blau gentayangan. Engkau berdiri menantiku dalam remang di lorong tempat serdadu masa konflik menembak seekor lembu buat makan siang. Lalu, bulan bergantung terang